Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Naver Corp merekrut Goldman Sachs dan Morgan Stanley untuk melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) di Amerika Serikat. Operator komik online ini menyebut IPO akan dilakukan selama musim panas, sehingga debut pasar akan menghasilkan pertumbuhan cepat.
Naver membidik pengumpulan dana IPO sebesar US$ 500 juta, dengan nilai valuasi US$ 3 miliar hingga US$ 4 miliar. Orang-orang yang mengetahui masalah tersebut menargetkan, paling cepat IPO akan dilakukan pada Juni dan mengundang lebih banyak penjamin emisi selain dari dua bank investasi.
Baca Juga: Bisnis Industri Game Masih Prospektif di Tahun 2024
Namun waktunya menurut sumber Bloomberg akan bergantung pada kondisi pasar dan selain itu tidak ada jaminan Naver akan melanjutkan IPO. Naver telah mempertimbangkan melantai di bursa efek sejak 2021, kala media ini mulai populer di Amerika Serikat. Saat ini, webtoon alias komik digital episode pendek yang cukup sukses di Korea seperti layaknya K-Pop dan serial drama, ikut mendorong bisnis Naver dan pesaingnya Kakao Corp. Naver juga menjadi pemimpin di Korea dalam layanan online mulai dari mesin pencarian dan belanja, hingga media sosial.
Bisnis komik besutan Webtoon Entertainment Inc. yang berbasis di AS itu, memiliki platform komik online Naver Webtoon dan layanan novel internet Wattpad yang mereka akuisisi pada 2021. Beberapa portofolio ini diharapkan mampu menjadi portofolio menarik jelang IPO di AS.
Naver mengakui tantangan IPO Webtoon adalah porsi kue yang semakin mini akibat persaingan. Tiidak dipungkiri, hadirnya Apple dan Amazon bisnis komik web menggerus pendapatan mereka.
Penjualan konten Naver, hanya meningkat 6,6% secara tahunan pada kuartal IV-2022. Pada tahun 2024, Naver memprediksi membukukan perlambatan pertumbuhan.
Baca Juga: Apa itu Manga, Manhwa, dan Manhua? Kenali Sejarah dan Perbedaannya
Hingga kini, manajemen Naver dan Naver Webtoon menolak berkomentar. Juru bicara Goldman dan Morgan Stanley juga enggan menanggapi kabar IPO tersebut.