Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, penting untuk terus memproduksi pesawat angkut militer berat Il-76MD-90A dan jet tempur siluman generasi kelima Su-57 untuk pasukan Rusia.
"Tahun ini, penting untuk membangun produksi jenis persenjataan canggih: jet tempur multiperan generasi kelima Su-57 dan pesawat angkut militer berat Il-76MD-90A baru," katanya, Selasa (2/2), seperti dikutip TASS.
Yang tidak kalah penting adalah pekerjaan untuk melanjutkan produksi pembom strategis Tu-160M yang ditingkatkan di Kazan Aviation Enterprise, Shoigu menekankan.
"Kami akan berbicara tentang bagaimana memastikan beban kerja sistematis perusahaan penerbangan kami dan menyelesaikan sejumlah tugas teknologi," ujar dia.
Baca Juga: Meteor dari Rusia, rudal hipersonik nuklir Avangard melesat 20 kali kecepatan suara
"Kami juga akan membahas kecepatan penerapan rencana pengadaan pertahanan dan menyediakan layanan pemeliharaan untuk pesawat militer," imbuh Shoigu.
Tahun lalu, menurutnya, United Aircraft Corporation memasok 147 pesawat militer untuk Angkatan Bersenjata Rusia, termasuk jet tempur multiperan Su-57 yang diproduksi secara serial.
Kontraktor pertahanan juga menyelesaikan dua kontrak jangka panjang untuk pengiriman jet tempur multiperan Su-35S dan pembom tempur Su-34 untuk Angkatan Bersenjata Rusia.
Kemampuan jet tempur Su-57
Su-57 adalah jet tempur multiperan generasi kelima yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target, baik udara, darat, maupun laut.
Baca Juga: Berkecepatan 8 Mach, Rusia uji coba tembak rudal hipersonik Tsirkon dari kapal selam
Jet tempur ini memiliki fitur teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas, mampu mengembangkan kecepatan jelajah supersonik.
Selain itu, Su-57 dilengkapi dengan peralatan radio-elektronik paling canggih, termasuk komputer onboard yang kuat yang disebut electronic second pilot.
Kemudian, sistem radar tersebar di seluruh tubuh Su-57 dan beberapa inovasi lain, khususnya, persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawat.
Su-57 mengudara untuk pertama kalinya pada 29 Januari 2010. Dibandingkan dengan pendahulunya, Su-57 menggabungkan fungsi pesawat serang dan jet tempur dengan menggunakan material komposit dan teknologi inovasi.
Persenjataan jet tempur tersebut akan mencakup, khususnya, rudal hipersonik. Su-57 telah menjalani uji coba dalam kondisi pertempuran di Suriah.