Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SUKKUR. Puluhan juta orang di seluruh Pakistan pada Senin (29/8) berjuang melawan banjir monsun terburuk dalam satu dekade terakhir, dengan banyak rumah hanyut dan lahan pertanian vital hancur.
Para pejabat mengatakan, 1.061 orang tewas sejak Juni lalu ketika musim hujan bergulir. Tapi, jumlah korban bisa lebih tinggi karena ratusan desa di pegunungan utara telah terputus oleh sungai-sungai yang meluap akibat banjir yang menghanyutkan jembatan.
Banjir tahun ini telah berdampak ke lebih dari 33 juta orang, atau satu dari tujuh orang Pakistan, Otoritas Manajemen Bencana Nasional mengatakan.
Baca Juga: Mantan Perdana Menteri Pakistan Khan Hadapi Ujian Popularitas di Pemilihan Provinsi
"Apa yang kita lihat sekarang adalah lautan air yang menenggelamkan seluruh distrik," kata Menteri Iklim Pakistan Sherry Rehman kepada AFP, Senin (29/8), seperti dikutip Channel News Asia.
"Ini sangat jauh dari monsun normal. Ini adalah distopia iklim di depan pintu kita," ungkap Rehman.
Banjir tahun ini sebanding dengan tahun 2010, yang terburuk dalam catatan, ketika lebih dari 2.000 orang meninggal dan hampir seperlima dari Pakistan terendam air.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif, dalam perjalanan ke utara untuk mengawasi operasi bantuan, menyatakan, musim hujan tahun ini "belum pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir".