Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. CEO Binance Amerika Serikat (AS) Brian Brooks, mundur dari jabatan yang baru dipegangnya selama tiga bulan tersebut. Brooks mengungkapkan pengunduran diri ini di akun media sosialnya pada Jumat (6/8).
Mantan regulator perbankan AS dan penggemar aset kripto ini mengundurkan diri pada saat regulator di Hong Kong, Inggris, Jerman, Jepang, Italia dan Thailand telah menindak Binance karena kekhawatiran atas perlindungan investor. Pengawas keuangan global juga khawatir bahwa ledakan aset kripto membantu pencucian uang dan meningkatkan risiko sistemik.
"Saya memberitahu Anda semua bahwa saya telah mengundurkan diri sebagai CEO @BinanceUS," tulis Brooks di Twitter. "Meskipun perbedaan arah strategis, saya berharap mantan rekan-rekan saya sukses. Hal-hal baru yang menarik akan datang!"
Greetings #crypto community. Letting you all know that I have resigned as CEO of @BinanceUS . Despite differences over strategic direction, I wish my former colleagues much success. Exciting new things to come! — Brian Brooks (@BrianBrooksUS) August 6, 2021
Binance yang dipimpin oleh Changpeng Zhao yang berasal dari Kanada, menawarkan berbagai layanan aset kripto secara global, mulai dari perdagangan spot kripto dan derivatif hingga versi saham yang diberi token, serta mata uang kriptonya sendiri, Binance Coin.
“Pekerjaan Brian untuk Binance.US sangat berharga dan kami berharap dia akan terus menjadi bagian integral dari pertumbuhan industri crypto, mengadvokasi peraturan yang memajukan industri kami,” tweet Zhao pada hari yang sama.
Baca Juga: Bukan Bitcoin / Ethereum, inilah crypto currency volume terbesar di Indonesia
Mengutip Reuters, hingga berita ini ditayangkan, Brooks tidak menanggapi permintaan komentar lebih lanjut. Seorang juru bicara Binance juga menolak berkomentar.
Sebelumnya, pengawas keuangan Inggris telah melarang Binance melakukan aktivitas yang diatur di negara tersebut. Regulator Jepang juga mengatakan, Binance beroperasi di sana secara ilegal. Sementara itu, pengawas di Jerman telah memperingatkan risiko denda bagi Binance karena menawarkan token yang terhubung ke saham.
Di Amerika Serikat sendiri, Binance juga sedang diperiksa oleh Departemen Kehakiman, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas dan otoritas pajak, Bloomberg News telah melaporkan.
Menanggapi tekanan peraturan, Binance telah membatasi beberapa layanan pada taruhan aset kripto, posisi yang sangat leverage dan perdagangan dengan token yang terkait dengan saham, dan telah berjanji untuk meningkatkan kepatuhannya.
Brooks, yang bertindak sebagai Pengawas Mata Uang AS dari Mei 2020 hingga Januari 2021, bergabung dengan Binance AS sebagai chief executive officer pada awal Mei.
Sebelum bergabung dengan regulator, Brooks telah menjadi Chief Legal Officer Coinbase Global. Selama menjabat sebagai Pengawas Pengawasan Keuangan, Brooks memimpin upaya untuk memberikan kejelasan peraturan untuk stablecoin dan penyimpanan aset digital.