Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Disemangati oleh para loyalisnya, Presiden AS Donald Trump tidak menahan diri saat dia merayakan akhir dari kisah pemakzulannya (impeachment) pada hari Kamis (6/2/2020). Trump tampak bahagia dan kerap melontarkan campuran kata-kata kasar dan penghinaan untuk lawan-lawannya dan pujian untuk para loyalis yang mendukungnya.
Melansir Reuters, Pimpinan Senat Republik pada hari Rabu mengakui , Trump menyambut kedatangan tamu undangan dengan karpet merah di Ruang Timur Gedung Putih dengan diiringi lagu kemenangan berjudul "Hail to the Chief" yang dimainkan melalui pengeras suara.
Dia lantas memandang ke arah kerumunan pendukung, anggota Kabinet, tim pembelaan hukumnya, anggota parlemen dari Partai Republik, tokoh media, istrinya Melania, dan putrinya Ivanka.
Baca Juga: Senat AS membebaskan Trump dari pemakzulan
Trump menyimpulkan apa yang telah dia lalui selama tiga tahun penyelidikan dimulai dengan apakah dia berkolusi dengan Rusia dalam pemilihan presiden 2016. "Itu semua omong kosong," kata Trump seperti yang dikutip Reuters. "Ini seharusnya tidak pernah terjadi pada presiden lain."
Tidak ada rasa penyesalan atau indikasi pelajaran yang didapat Trump karena dia telah memberikan tekanan pada Ukraina untuk menyelidiki pesaingnya dari Demokrat Joe Biden, yang menjadi alasan utama mengapa Demokrat berusaha menggulingkannya dari kekuasaan di Kongres.
Baca Juga: Berselisih dengan banyak mitra dagang, defisit perdagangan AS akhirnya turun
Trump akhirnya mengajukan permohonan maaf -yang jarang dia lakukan- kepada keluarganya karena telah mengalami apa yang ia sebut sebagai "kesepakatan palsu, busuk" yang dilakukan terhadapnya oleh para kritikus Demokratnya.
Dia mengatakan merupakan hal yang mungkin jika Demokrat akan mencoba untuk memakzulkan dia lagi, untuk sesuatu yang sederhana seperti menyeberang jalan melanggar lampu merah.
Baca Juga: Trump telah bebas dari pemakzulan, tapi keputusan akhir belum masuk