kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BlackBerry bernapas lagi! Harga sahamnya meroket


Senin, 03 April 2017 / 16:43 WIB
BlackBerry bernapas lagi! Harga sahamnya meroket


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Di bisnis ponsel pintar, BlackBerry harus mengaku kalah kepada Apple dan perusahaan teknologi lain yang memproduksi ponsel Android. Hingga akhirnya, BlackBerry memilih untuk fokus pada software dibanding hardware. Kelihatannya, ini menjadi penyambung hidup baru bagi BlackBerry.

Pada akhir pekan lalu, saham BlackBerry meroket hampir 15% setelah perusahaan melaporkan penjualan yang melampaui prediksi Wall Street.

Kendati demikian, harga saham BlackBerry yang dulu lebih dikenal sebagai Research in Motion, masih melorot 95% dibandingkan posisi tertingginya di 2008 lalu.

Dan jika melihat kinerjanya, BlackBerry masih merugi US$ 47 juta di kuartal teranyar dan US$ 1,2 miliar untuk periode tahun fiskal. Pendapatannya juga jeblok.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bisnis ponsel BlackBerry sudah mati suri. Saat ini, BlackBerry berada di masa transisi dari sebuah perusahaan yang memproduksi ponsel pintar dengan keyboard fisik menjadi perusahaan yang mengembangkan software bagi produsen ponsel lain.

Sepertinya, perubahan itu mulai membuahkan hasil yang positif.

CEO John Chen pada akhir pekan lalu mengatakan, perusahaan memprediksi akan membukukan laba pada tahun fiskal ini.

Investor tentu saja senang. Padahal, beberapa waktu lalu, investor sempat cemas jika BlackBerry kehabisan uang.

Pilihan BlackBerry untuk banting setir sepertinya berbuah manis. Pada akhir September lalu, BlackBerry mengatakan pihaknya akan berhenti memproduksi ponsel dan akan melakukan outsource ponsel dengan merek BlackBerry ke perusahaan lain.

Keputusan itu cukup mengejutkan karena secara gamblang menunjukkan kegagalan perusahaan. Bahkan beredar julukan CrackBerries sebagai olok-olok produk dari perusahaan ini. Di masa jayanya, produk BlackBerry menjadi idola para pesohor. Mantan Presiden AS Barack Obama dan artis Kim Kadarshian merupakan penggemar berat ponsel pintar ini.

Namun, BlackBerry terlalu lambat dalam merespon bisnis ponsel pintar yang berkembang pesat, dengan bergantung pada keyboard dan sistem operasionalnya. Apple, Samsung, dan produsen ponsel berbasis Android berhasil melindas BlackBerry dalam hal pangsa pasar.

Saat ini, software dan jasa berkontribusi hampir 60% dari total penjualan BlackBerry. BlackBerry juga merupakan pemain yang cukup menjanjikan di bisnis perangkat yang terkoneksi (connected devices).

Salah satu pelanggan utama BlackBerry adalah Ford. Perusahaan otomotif raksasa AS ini menggunakan software QNX milik BlackBerry di sejumlah produk mobilnya. Bahkan Ford baru saja mempekerjakan 400 karyawan BlackBerry untuk mengembangkan mobil yang terkoneksi.

Sehingga, kendati BlackBerry menyerag kalah di perang ponsel pintar, fokus terbarunya saat ini memiliki kesempatan yang cukup bagus untuk bertahan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×