CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.495.000   14.000   0,95%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

Boeing PHK Sekitar 10% Tenaga Kerja di Tengah Aksi Mogok Kerja dan Kesulitan Keuangan


Sabtu, 12 Oktober 2024 / 14:55 WIB
Boeing PHK Sekitar 10% Tenaga Kerja di Tengah Aksi Mogok Kerja dan Kesulitan Keuangan
ILUSTRASI. Boeing, baru saja mengumumkan keputusan yang mengejutkan untuk merumahkan sekitar 10% dari tenaga kerjanya.. REUTERS/Peter Cziborra


Sumber: Forbes | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Boeing, salah satu perusahaan terbesar di industri dirgantara, baru saja mengumumkan keputusan yang mengejutkan untuk merumahkan sekitar 10% dari tenaga kerjanya.

Pengumuman ini datang di tengah-tengah krisis keuangan besar yang melanda perusahaan, ditambah dengan mogok kerja oleh ribuan pekerja pabrik. Ini menandakan tantangan serius yang dihadapi Boeing saat ini, dengan kerugian miliaran dolar yang terus membebani kinerja finansialnya.

Fakta Utama PHK di Boeing

Boeing menyatakan dalam pengumumannya bahwa pemutusan hubungan kerja ini diperlukan untuk "menyesuaikan" tingkat tenaga kerja perusahaan dengan "realitas finansial" yang dihadapinya. Hal ini tidak hanya akan mempengaruhi pekerja biasa, tetapi juga manajer dan eksekutif perusahaan.

Menurut laporan CNBC, sekitar 17.000 orang akan terkena dampak dari kebijakan ini. Ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk merespon kondisi keuangannya yang semakin memburuk dan prioritas baru yang lebih terfokus.

Baca Juga: FAA Mengeluarkan Peringatan Keselamatan atas Masalah Kemudi Boeing 737

Tidak hanya itu, Boeing juga mengumumkan perubahan dalam produksi dan pengiriman pesawatnya. Pengiriman pesawat baru 777X, salah satu pesawat jarak jauh terbarunya, akan ditunda hingga tahun 2026. Selain itu, produksi pesawat kargo 767, yang umumnya digunakan untuk mengangkut barang, akan dihentikan sepenuhnya pada tahun 2027.

Dampak Terhadap Kinerja Finansial Boeing

Keputusan ini muncul tidak lama setelah Boeing mengumumkan hasil keuangan kuartal ketiganya yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut diperkirakan akan melaporkan kerugian sebesar $9,97 per saham.

Lebih dari itu, Boeing juga diprediksi akan menghadapi kesulitan keuangan yang semakin besar, dengan potensi kerugian $10 miliar pada tahun ini, menurut analis Bank of America, Ron Epstein.

Dengan kerugian yang terus meningkat, ada kemungkinan Boeing harus mengeluarkan saham baru senilai $7 miliar hingga $8 miliar pada tahun depan untuk menutup kerugian tersebut.

Mogok Kerja dan Dampaknya pada Produksi Boeing

Selain krisis finansial, Boeing juga tengah menghadapi mogok kerja besar-besaran dari lebih dari 30.000 pekerja pabriknya. Mogok ini dimulai pada bulan lalu setelah negosiasi kontrak antara serikat pekerja dan perusahaan terhenti.

Pekerja, yang tergabung dalam serikat International Association of Machinists, menuntut kenaikan upah, namun pembicaraan terhenti karena Boeing diduga tidak menawarkan kenaikan yang signifikan.

Baca Juga: Pertumbuhan Lapangan Kerja AS Melonjak pada September, Tingkat Pengangguran Turun

Pemogokan ini telah menghentikan produksi pesawat-pesawat utama yang menjadi sumber pendapatan besar bagi Boeing, seperti pesawat 777 dan 767. Hal ini juga menyebabkan penurunan jumlah pengiriman pesawat Boeing dari 40 unit pada Agustus menjadi hanya 33 unit pada bulan September.

Jika pemogokan ini terus berlanjut, maka kemungkinan besar akan ada gangguan lebih lanjut dalam jadwal pengiriman pesawat Boeing di masa mendatang.

Tantangan Lanjutan yang Menghadang Boeing

Tahun 2024 terbukti menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Boeing. Awal tahun ini, sebuah insiden yang melibatkan pesawat Alaska Airlines, di mana penutup pintu pesawat terbuka secara tiba-tiba, menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menghentikan ekspansi produksi Boeing 737 Max.

Selain itu, mogok kerja yang berkepanjangan semakin memperburuk kondisi produksi perusahaan.

Kerugian keuangan Boeing juga meningkat drastis dibandingkan tahun lalu, dengan perusahaan melaporkan kerugian sebesar $1,4 miliar pada kuartal terakhir, jauh di atas kerugian $149 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Saham Boeing, yang saat ini diperdagangkan di sekitar angka $151 per saham, juga berada di titik terendah tahun ini, setelah memulai tahun 2024 di harga sekitar $251 per saham.

Selanjutnya: Sengketa Aturan Komersial: Manchester City dan Premier League dalam Konflik Hukum

Menarik Dibaca: 5 Jenis Bentuk Dahi Ini Bisa Menunjukkan Karakter Kepribadian




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×