Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
SAN FRANCISCO. Gaung penjualan ponsel pintar tak nyaring lagi. Pasalnya, handset ponsel cerdas bak komoditas yang diproduksi massal dan sudah menyebar ke seantero bumi.
Sepertinya selama lima tahun terakhir, popularitas ponsel yang cepat berselancar di dunia maya dan sarat aplikasi ini sudah mencapai puncak. Angka penjualan ponsel pintar di dunia cukup fantastis. Tahun lalu, nilai penjualannya mencapai US$ 293,9 miliar atau Rp 2.939 triliun! Ponsel pintar telah menemani lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia dalam berkomunikasi.
Lebih dari separuh pengguna ponsel di Amerika Serikat (AS) dan negara maju lain memiliki smartphone. Adapun konsumen di China dan India lebih memilih ponsel cerdas yang harganya lebih murah. Kini, permintaan perangkat smartphone berangsur melambat.
International Data Corporation mencatat, harga rata-rata sebuah ponsel cerdas pada tahun lalu menyusut 17% menjadi US$ 375 dari tahun sebelumnya US$ 450. Penurunan tersebut turut mengancam pertumbuhan pendapatan dan margin laba bersih dua raksasa ponsel cerdas, yakni Apple Inc dan Samsung Electronics.
Bagi Nokia Oyj dan BlackBerry, penyusutan penjualan ponsel cerdas berpotensi menekan kinerja kedua perusahaan yang mengandalkan produk baru demi membangkitkan kembali penjualan.
Sedangkan produsen seperti Huawei Technologies Co dan Lenovo Group Ltd masih bisa mengambil peluang pertumbuhan lantaran menjual produk ponsel pintar dengan harga murah. "Momentum pertumbuhan besar di pasar ponsel high end telah berlalu," Michael Morgan, analis ABI Research, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (21/7).
Saat ini, menurut dia, produsen ponsel asal China lebih mengetahui bagaimana harus bertahan dengan margin tipis dan mampu bertarung dalam ketatnya persaingan di pasar ponsel pintar.
Stephen Dukker, mantan Chief Executive Officer EMachines Inc, menilai penurunan harga rata-rata ponsel cerdas saat ini mirip dengan apa yang terjadi pada industri personal computer (PC) di akhir 1990-an. Kala itu, jutaan orang yang ingin mendapatkan akses online untuk pertama kali tersentak oleh PC baru keluaran EMachines dan produk lain yang berharga murah. Pada tahun 2002, harga sebuah PC mulai menyusut menjadi US$ 1.026 dari sebelumnya US$ 1.898 pada 1996, berdasarkan data IDC.
Apple, Samsung dan produsen lain yang mengandalkan penjualan ponsel cerdas mulai tersudut. Pada Juni lalu, Samsung telah kehilangan kapitalisasi pasar senilai US$ 25 miliar.