Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Duo bos Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masuk bisnis gim. Miliarder sekaligus orang paling kaya di Indonesia itu akan menjajal bisnis gim dengan menjadi pemegang saham Razer Inc., perusahaan perangkat keras dan lunak gim yang bermarkas di San Fransisco, Amerika Serikat.
Pemilik Djarum itu akan masuk ke Razer lewat jalur penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Razer sendiri bakal melantai di bursa Hong Kong pada 13 November 2017 mendatang. Saat ini, Razer masih menggelar roadshow dan menargetkan bisa meraup dana hingga US$ 545 juta dari IPO.
Nah, seperti dilansir The Strait Times, Razer sudah mendapat komitmen dari sejumlah calon investor kakap. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono adalah beberapa di antaranya. Keduanya akan membeli saham IPO Razer sekitar US$ 33 juta atau setara Rp 445,5 miliar (kurs 1US$ = Rp 13.500).
Intel Capital, serta Li Ka Shing, orang terkaya Hong Kong Li Ka Shing, juga akan menjadi investor Razer. Cuma tak disebut berapa investasi yang bakal diguyurkan Li Ka Shing untuk membeli saham Razer. Begitu pula nilai investasi Intel.
Investor lain yang berniat masuk ke Razer adalah perusahaan investasi Singapura GIC Pte yang akan memborong saham IPO Razer senilai US$ 20 juta. Lalu, Managing Director Singhaiyi Group Celine Tang senilai US$50 million, Loi Keong Kuong, pemilik kasino Rio yang akan masuk dengan investasi US$ 30 juta.
Serta, pengembang Properti China, Kingkey Group senilai US$ 20 juta. Bukan itu saja, adik Perdana Menteri Singapura yakni Lee Hsien Yang juga akan ikut memboyong saham Razer.
Razer didirikan Tan Min-Liang, warga negara Singapura pada tahun 2005. Tan memiliki 42% saham di perusahaan tersebut.
Perusahaan teknologi gim ini menjual perangkat gim premium seperti mouse presisi tinggi dan keyboard di 76 negara. Andai bisa meraup dana IPO senilai US$ 545 juta, valuasi Razer akan meningkat menjadi US$ 4,55 miliar.
Kyung-il Lee, analis Heungkuk Securities mengatakan, industri gim adalah pasar yang memiliki potensi pertumbuhan besar, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peningkatan pendapatan rumah tangga. "Perusahaan yang membuat perangkat keras gim juga bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan itu," kata Lee seperti dikutip Bloomberg.