kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,79   5,15   0.56%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumerang defisit anggaran Italia


Sabtu, 06 Oktober 2018 / 10:00 WIB
Bumerang defisit anggaran Italia


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia kini menjadi perhatian para pelaku pasar. Penyebabnya rencana anggaran pemerintah Italia yang ekspansif.

Analis menilai, anggaran yang ekspansif dengan menaikkan defisit anggaran mungkin bisa menjadi bumerang bagi pemerintah Italia. Defisit anggaran yang membesar berisiko meningkatkan biaya pinjaman dan penurunan peringkat utang Italia.

Reuters melaporkan, pemerintahan baru Italia menaikkan target untuk defisit fiskal tahun depan menjadi 2,4% dari produk domestik bruto (PDB). Target defisit anggaran itu naik tiga kali lipat dari semula 0,8% yang merupakan usulan dari pemerintahan sebelumnya.

Defisit anggaran diproyeksikan akan melambat secara bertahap dalam dua tahun ke depan menjadi 2,1% pada 2020 dan kemudian 1,8% pada 2021.

Pejabat di Komisi Eropa khawatir kenaikan defisit anggaran itu  itu akan meningkatkan utang publik Italia yang sangat besar. Saat ini utang Italia sudah yang tertinggi diantara negara-negara Eropa yakni sekitar 131% dari PDB.

Pemerintah Italia bertaruh bahwa dengan meningkatkan permintaan domestik melalui investasi, pemotongan pajak, pertumbuhan ekonomi akan lebih kuat sehingga rasio utang akan menurun.

Dengan defisit anggaran terbaru itu, Italia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5% pada tahun depan, lalu sebesar 1,6% pada 2020 dan 1,4% pada 2021.

Lorenzo Codogno, Chairman LC Macro Advisors dan mantan kepala ekonom di Departemen Keuangan Italia mengatakan ramalan pertumbuhan ekonomi itu sangat tidak realistis. Ia juga menyebut rencana anggaran Italia itu jauh dari aturan Uni Eropa.

"Kami khawatir bahwa jalur utang pemerintah Itlai terlalu bergantung pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, sehingga membuatnya lebih rentan daripada yang disiratkan rencana fiskal," tulis Morgan Stanley dalam risetnya seperti dikutip Reuters.

Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Italia rata-rata hanya 1% antara 2019-2021. Sementara rasio utang akan naik sedikit menjadi 131,5% dari PDB pada 2021.

Morgan Stanley mengingatkan, dalam waktu dekat, Komisi Eropa mungkin akan meminta pengetatan ikat pinggang ekstra dan peringkat utang pemerintah Italia akan diturunkan sebelum akhir bulan ini.

Lembaga pemeringkat, Moody's, yang memberikan outlook negatif dengan peringkat Baa2 terhadap Italia, telah menunggu Italia mengumumkan rencana fiskalnya. Moody's akan memberikan penilaian pada bulan Oktober.

Analis Barclays Capital Fabio Fois mengatakan target defisit anggaran sebesar 2,4% tahun depan didasarkan pada perkiraan pertumbuhan ekonomi yang terlalu optimistis. "Menggunakan proyeksi pertumbuhan ekonomi 1,1%, defisit anggaran akan berakhir mendekati 3% dari PDB," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×