kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga BI tetap bulan ini, tapi akan naik di bulan Desember


Selasa, 13 November 2018 / 19:20 WIB
Bunga BI tetap bulan ini, tapi akan naik di bulan Desember
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) belum perlu menaikkan suku bunganya di Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini. Sebab, kurs rupiah masih dalam kondisi stabil. Selasa (13/11), kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,10% ke Rp 14.805 per dollar AS.

Namun, Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM UI Febrio Kacaribu mengatakan, BI perlu menaikkan suku bunga acuan di bulan Desember mendatang. Soalnya, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed diprediksi menaikkan The fed fund rate di bulan tersebut.

"Kalau FOMC menaikkan 25 basis poin, BI harus naikkan 25 basis poin. Itu seakan-akan menjadi 0 bagi BI untuk ahead of the curve, BI tidak mau didikte oleh pasar global. Jadi sudah punya hitung-hitungannya sendiri," tutur Febrio, Senin (12/11).

Sejak Mei sampai September 2018, BI telah menaikkan suku bunga acuan 150 bps menjadi 5,75% dari awal tahun yang sebesar 4,25%.

Melihat kondisi rupiah yang tengah stabil, menurut Febrio, saat ini BI pun perlu membeli dollar kembali untuk menambah cadangan devisa. "Jangan melihat rupiah akan menguat di Rp 13.000 per dollar AS, karena BI masih perlu memperkuat cadangan devisanya dengan membeli dollar yang masuk," tambah Febrio.

Febrio berpendapat, rupiah memang masih akan mengalami tekanan hingga akhir tahun. Namun, rupiah tidak akan melewati Rp 15.000 per dollar AS.

"Sepertinya tidak lewat Rp 15.000, tetapi siapa yang tahu kalau tiba-tiba ada masalah minyak di Iran, kalau sekarang Iran kan lagi tenang. Harga minyak bumi turun karena suplainya bertambah," tutur Febrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×