Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata
LONDON. Saham-saham di bursa Eropa turun anjlok. Penurunan ini terjadi lantaran kekhawatiran investor terhadap situasi utang di negara-negara yang menggunakan mata uang euro. Pada pukul 08.39 waktu Inggris, indeks FTSEurofirst 300 turun 0,9% ke level 1.064,43 ketimbang penutupan sebelumnya.
Kekhawatiran investor itu bukannya tanpa alasan. Standard & Poor's memperingatkan pihaknya kemungkinan akan menurunkan kembali peringkat utang Irlandia. Penyebabnya, terjadi kenaikan biaya dalam nasionalisasi Anglo Irish Bank. Hal ini memaksa pihak Dublin mencari dana lebih banyak.
Investor saat ini masih berharap kepada data-data ekonomi dari Amerika Serikat. Ada beberapa data yang ditunggu investor, antara lain data indeks keyakinan konsumen dan data harga rumah Standard & Poor's/Case-Shiller. Harapannya, data-data ini menunjukkan sinyal penguatan ekonomi. "Pasar sudah lelah, dan kini mencari data ekonomi untuk membantunya naik lebih tinggi lagi," ujar Bernard McAlinden, investment strategist NCB Stockbrokers di Dublin.
Meskipun begitu, sebagian investor meragukan data-data ekonomi tersebut akan menunjukkan sinyal perbaikan. "Ada tanda-tanda sementara perlambatan ekonomi global sudah berbalik arah, tetapi pasar masih tidak yakin soal itu," imbuh Bernard.
Maklum saja, investor masih pesimistis terhadap ketahanan ekonomi global. Selain itu, investor melihat sistem perbankan di kawasan euro masih mengkhawatirkan. Apalagi, spread dari yield obligasi Spanyol dan Jerman menyentuh level terluas sejak pertengahan Juli. Penyebabnya, investor khawatir terhadap prospek peringkat kredit dua negara tersebut. Tambah lagi, Moody's diprediksi bakal menurunkan peringkat utang Spanyol yang sekarang berada di AAA.