kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cari tahu apa itu badai matahari, fenomena yang menjadi penyebab kiamat internet


Minggu, 19 September 2021 / 17:30 WIB
Cari tahu apa itu badai matahari, fenomena yang menjadi penyebab kiamat internet


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Jakarta Apa itu badai matahari? Fenomena ini kabarnya berpotensi menyebabkan "kiamat internet" yang berdampak membuat jutaan orang pengguna internet bakal offline.

Tidak bisa dipungkiri, beberapa orang bakal kesal apabila internet mati karena kuota habis atau terputus dari jaringan wi-fi? Tahan dulu, faktor yang menyebabkan internet mati ada beragam, bisa jadi karena gangguan dari jaringan internet itu sendiri atau masalah server dari sebuah situs yang Anda tuju.

Terlepas dari semua itu, pernahakah Anda berpikir bahwa masih ada penyebab lainnya yang membuat internet yang biasa kita gunakan pada akhirnya tumbang?

Mengutip dari Gizbot, ilmuwan memperingatkan bahwa badai super matahari sedang menuju ke Bumi dan dapat menyebabkan "kiamat internet". Badai matahari dapat berpotensi merusak satelit komunikasi dan meninggalkan jutaan orang dalam keadaan offline.

Namun demikian, badai matahari yang akan datang akan jauh lebih berbeda, para ilmuwan telah memperingatkan. Sebelum itu, mari kita mengenal apa itu badai matahari.

Baca Juga: 7 Fenomena astronomi selama pertengahan bulan September 2021, bikin takjub

Mengenal badai matahari

Badai matahari

Badai matahari yang kerap kali disebut sebagai badai magnetik adalah sebuah gangguan sesaat yang terjadi pada magnetosfer yang disebabkan oleh gangguan pada interplanetary medium. Badai tersebut terjadi dikarenakan letupan lidah api besar yang terjadi di matahari.

Matahari juga terus menerus mengirimkan partikel eletromagnetik. Partikel inilah yang disebut angin matahari.

Gelombang elektromagnetik matahari yang sama juga menciptakan fenomena Aurora di dekat Kutub. Namun, setiap 100 tahun, angin matahari berubah menjadi badai matahari besar atau superstorm

Berbeda dengan badai matahari biasa, superstorm akan berdampak buruk bagi manusia di Bumi, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup modern.

Pengaruh badai matahari

Sebuah studi berjudul "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse" yang direpresentasikan pada konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021. Penulisnya, yakni Sangeetha Abdu Jyothi dari Universitas of California, Irvine, menjelaskan bahwa matahari diperkirakan akan menjadi lebih aktif dalam waktu dekat.

Sang penulis menjelaskan bahwa kemajuan teknologi modern terjadi selama periode aktivitas matahari yang lemah. Tapi itu akan berubah sekarang karena matahari akan menjadi jauh lebih aktif, memuntahkan lebih banyak gelombang matahari seiring berjalannya waktu.

Ini akan menyebabkan cuaca luar angkasa yang ekstrem, yang secara langsung mempengaruhi kehidupan di Bumi seperti yang kita ketahui, antara 1,6 dan 12 persen dalam dekade berikutnya.

Sebagian besar dampak akan terjadi untuk kabel bawah laut.

Apakah menyebabkan kiamat internet?

Penelitian menjelaskan bahwa internet yang menggunakan serat optik (fiber optic) tidak akan memiliki banyak risiko kerusakan akibat badai matahari. Hal ini karena serat optik tidak terpengaruh oleh arus dari gelombang magnetik. 

Di sisi lain, kabel bawah laut mungkin tidak seberuntung serat optik, badai matahari dapat mengganggu bahkan beberapa kabel itu akan menyebabkan pemadaman konektivitas dan mengalihkan kita ke mode offline.

Selanjutnya: Jupiter sebagai planet terbesar di tata surya ini dihantam batu ruang angkasa



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×