kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cemas akan E. coli, Rusia berlakukan larangan buah impor dari Eropa


Kamis, 02 Juni 2011 / 17:07 WIB
Cemas akan E. coli, Rusia berlakukan larangan buah impor dari Eropa
ILUSTRASI. Bukan kantor & sekolah, inilah zona penularan COvid-19 tertinggi hasil studi Jerman


Reporter: Barratut Taqiyyah, BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MOSCOW. Bakteri E. coli saat ini tengah merambah Eropa. Terkait hal itu, pemerintah Rusia memberlakukan pelarangan buah dan sayuran segar impor dari Uni Eropa. Tujuannya tak lain untuk mencegah penyebaran bakteri mematikan itu.

Pelarangan tersebut dilakukan Rusia setelah bakteri E. coli menewaskan 16 warga Jerman dan satu orang lainnya di Swedia. Selain itu, lebih dari 1.500 orang terinfeksi enterohaemorrhagic E. coli (EHEC), yang bisa menyebabkan kematian.

Asumsi awal, penyebaran bakteri tersebut berasal dari ketimun Spanyol. Namun, hingga saat ini, pemerintah Jerman belum dapat memastikan dari mana asal muasal bakteri itu.

Kepala yayasan perlindungan konsumen Rusia Gennady Onishchenko mengungkapkan, Rusia akan memperlebar larangan buah dan sayuran impor dari seluruh kawasan Eropa. Dia juga menghimbau masyarakat Rusia memilih buah dan sayuran lokal ketimbang impor. Pada kesempatan itu, dia juga mengkritik standar keamanan pangan di Eropa.

Adanya pelarangan tersebut membuat Eropa meradang. Juru bicara komisi Uni Eropa Frederic Vincent mengatakan, larangan oleh Rusia sangat tidak proporsional dan bisa memicu aksi protes.

Dia menambahkan, nilai ekspor buah dan sayuran Eropa ke Jerman mencapai 304 miliar euro per tahunnya. Eksportir terbesar adalah Spanyol. Prancis, Jerman, dan Polandia.




TERBARU

[X]
×