Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pendiri dan CEO Huawei Technologies Co Ltd Ren Zhengfei mengatakan pihaknya bersedia untuk melisensikan teknologi mobile 5G buatannya ke perusahaan AS. Hal tersebut seiring dengan langkah perusahaan yang berusaha untuk meredakan kekhawatiran keamanan atas produk-produknya.
Ren mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak takut jika setelah teknologi ciptaanya itu dilisensikan akan memunculkan saingan bagi Huawei. Sekadar informasi, lisensi yang dilakukan Huawei itu termasuk desain chip.
Baca Juga: Huawei Mate 30 dipastikan masuk Indonesia pada tahun ini
Produsen alat telekomunikasi terbesar di dunia ini telah masuk dalam daftar hitam perdagangan AS sejak Mei karena kekhawatiran bahwa peralatannya dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai. Namun, Huawei berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Akibat hal tersebut, Huawei tidak dapat lagi mendapat suport teknologi penting dari perusahaan AS. Bahkan, ponsel andalan yang baru saja dirilis yakni Mate 30 tidak akan hadir dengan dukungan dari Google Mobile Services.
Baca Juga: Keren, imoo Watch Phone masuk daftar smartwatch dengan pangsa pasar global terbesar
Pernyataan Ren datang setelah dia mengatakan bulan ini bahwa dia terbuka untuk menjual teknologi 5G perusahaan. Tawaran untuk melisensikan teknologi 5G menandai upaya terbaru oleh Huawei untuk meminimalkan dampak larangan perdagangan AS. Perusahaan mengharapkan pendapatan sekitar US$ 10 miliar dari bisnis teleponnya tahun ini.