kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati berita di halaman bursa saham hari ini


Selasa, 09 Desember 2014 / 05:47 WIB
Cermati berita di halaman bursa saham hari ini
ILUSTRASI. Manfaat daun salam untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kami menyajikan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Selasa 9 Desember 2014, sebagai berikut.

Mengandalkan Recurring Income

Emiten properti mulai memperkuat bisnis dengan menggenjot pendapatan berulang alias recurring income. Langkah ini demi mengimbangi bisnis development yang kian melambat.

Salah satu emiten dengan porsi recurring income kuat adalah PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Pengembang properti di wilayah Surabaya dan Jakarta ini memiliki porsi recurring income sebesar 43% dari pendapatan hingga akhir kuartal III 2014. Perseroan ini berniat menjaga porsi ideal antara recurring income dan divisi development, yakni 50%:50%.

Tahun ini, PWON mengembangkan kawasan superblok Tunjungan Plaza 5 dan Tunjungan Plaza 6 serta sebuah pusat perbelanjaan di Tunjungan Plaza 4. Untuk pengembangan tersebut, PWON mengalokasikan investasi senilai Rp 2,5 triliun. Dana investasi sebesar Rp 1,25 triliun berasal dari utang sindikasi sejumlah bank. Sedangkan separuhnya investasi Rp 1,25 triliun berasal dari cash flow dan marketing sales PWON.

Langkah untuk memperbesar recurring income juga dilakukan oleh PT Metropolitan Land Tbk (MTLA). Pada tahun depan, MTLA sudah menyiapkan anggaran belanja modal hingga Rp 520 miliar. Salah satu proyek yang akan mereka kembangkan adalah Mal Metropolitan Cileungsi. Untuk proyek komersial ini, MTLA menanamkan investasi senilai Rp 220 miliar.

Bukan hanya itu, MTLA punya sejumlah proyek untuk meningkatkan recurring income, antara lain superblok Metland West City, Metland Hotel Lampung, serta gedung perkantoran Metland Jakarta.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Demi memuluskan ekspansinya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencari pinjaman. Emiten semen pelat merah ini membutuhkan dana Rp 2,22 triliun sampai Rp 3,11 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Aceh.

"Sumber pendanaan pabrik Aceh 50% sampai 70% berasal dari pinjaman," ungkap Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman, kepada KONTAN, Senin (8/12).

Nilai investasi untuk membangun pabrik di Aceh kurang lebih sama dengan dana pembangunan pabrik Rembang. Sebab, pabrik tersebut merupakan lahan baru yang pengembangannya membutuhkan fasilitas baru atau greenfield. Seperti diketahui, biaya investasi pabrik Rembang membengkak menjadi Rp 4,45 triliun lantaran nilai tukar rupiah menurun terhadap dollar AS.

Pembangunan pabrik Aceh demi memenuhi permintaan di wilayah Aceh, Medan, Dumai dan Riau yang cukup besar dan mencatatkan pertumbuhan yang bagus. Adapun kapasitas produksi pabrik Aceh maksimal sebesar 3 juta ton per tahun. Ahyanizzaman bilang, pembangunannya dimulai di semester kedua tahun depan.

PT Indosat Tbk (ISAT)

PT Indosat Tbk (ISAT) telah memperoleh pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait aksi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap I senilai Rp 2,5 triliun. Surat utang ISAT memberi kupon antara 10% sampai 10,7%. Artinya bunga obligasi ISAT mendekati ambang batas atas saat penawaran awal yang menawarkan kupon 9%-10,85%.

ISAT merilis surat utang dalam dua jenis, yakni obligasi konvensional dan sukuk. Dua obligasi ini terbagi menjadi empat seri. Seri A berjangka waktu tiga tahun memberi kupon 10%, seri B bertenor lima tahun memiliki kupon 10,3%, seri C dengan tenor tujuh tahun menjanjikan kupon 10,5%, dan seri D tenor 10 tahun berkupon 10,7%.

Andromeda Tristanto, Hubungan Investor ISAT, menjelaskan, pada masa penawaran awal atau bookbuilding, permintaan obligasi konvensional ISAT mengalami kelebihan permintaan. Sedangkan, sukuk kekurangan permintaan. "Karena itu, porsi konvensional ditambah sedangkan sukuk diturunkan," papar Andromeda, kepada KONTAN, Senin (8/12).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali bergerak konsolidasi pada Selasa (9/12). Kemarin (8/12), IHSG melemah 0,85% ke 5.144,01. Sedangkan bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pasifik anjlok 0,1% ke 139,86 hingga pukul 16.03 waktu Hong Kong.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, koreksi ini sekadar aksi ambil untung alias profit taking setelah IHSG menguat beberapa hari. Menurut Hans, level IHSG saat ini sudah terbilang tinggi. Sejak awal tahun, IHSG sudah menguat 20%. "Jadi, ini profit taking biasa karena IHSG dianggap sudah naik tinggi," tegas Hans.

Di sisi lain, tidak banyak sentimen yang mewarnai baik domestik maupun global. Kondisi Eropa masih belum menunjukkan perbaikan, terutama terlihat dari rating Italia yang dipangkas. Sebaliknya, harapan kehadiran sumber likuiditas baru mengemuka, seiring Jepang akan menggelar program stimulus ekonomi.

William Surya Wijaya, analis Indosurya Asjaya Securities, menambahkan, IHSG koreksi sehat. Namun, jangka panjang masih uptrend. Hari ini, dia memprediksikan IHSG menguat di 5.121-5.229. Sementara Hans memproyeksikan di 5.120-5.188.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×