Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. Perusahaan investasi milik Pemerintah China, Citic Ltd., menarik minat Charoen Pokphand Group (Charoen) asal Thailand, dan Itochu Corp. (Itochu) dari Jepang. Kedua perusahaan ini akan menanamkan modal senilai total US$ 10,4 miliar untuk menjadi pemegang saham Citic.
Transaksi itu terbagi menjadi dua bagian. Pertama, konsorsium kedua perusahaan itu akan membeli 10% saham Citic senilai HK$ 34,4 miliar yang setara US$ 4,4 miliar dari Pemerintah China.
Kedua, Charoen–Itochu akan mengeksekusi saham preferen Citic senilai HK$ 45,9 miliar. Dari dua langkah tersebut, total saham Citic yang akan dikuasai Charoen–Itochu berjumlah 20,6%.
Sekadar gambaran, Itochu adalah perusahaan perdagangan terbesar ketiga di Jepang. Perusahaan yang telah berdiri sejak 157 tahun lalu itu masuk peringkat ke-174 dalam daftar Fortune Global 500, dengan pendapatan per tahun mencapai US$ 145 miliar.
Di sisi lain, Charoen Pokphand Group adalah konglomerasi terbesar di Thailand yang kini berada di bawah kendali Dhanin Chearavanont sebagai Chief Executive Officer (CEO). Seperti diberitakan Bloomberg, Selasa (20/1), Charoen merupakan entitas asing pertama yang masuk ke China, sejak pemimpin reformasi China, Deng Xiaoping membuka keran hubungan ekonomi negara itu dengan negara lain pada tahun 1978.
Sebagai perusahaan investasi milik negara, Citic saat ini memiliki sekitar 44 anak perusahaan. Sejumlah anak usaha Citic itu diantaranya adalah Citic Bank, Citic Holdings, Citic Trust Co., dan Citic Merchant Co.
Lupakan ketegangan politik
Perlu diketahui, kesepakatan Charoen–Itochu dengan Pemerintah China tersebut terjadi hanya berselang setahun sejak Xi Jinping, Presiden China menyatakan dengan lugas bahwa perusahaan swasta bisa memiliki saham pada perusahaan milik negara.
Tadayuki Seki, Chief Financial Officer (CFO) Itochu mengatakan, aksi tersebut kian membuka peluang ekspansi mereka di China, yang telah dimulai sejak tahun 2011. Investasi ini juga akan memudahkan Itochu menggarap pasar perumahan, infrastruktur, energi terbarukan di China.
Meski akhir-akhir ini suhu politik antara China dan Jepang sedikit memanas, namun hal itu diyakini tidak akan menghambat aksi korporasi ini. Itochu sendiri berencana menutup pendanaan aksi tersebut dari utang.
Sementara bagi Charoen, kesempatan ini memudahkan perusahaan masuk ke bisnis makanan. Chearavanont bilang, keputusan berinvestasi di Citic akan banyak membuka peluang usaha bagi Charoen ke depan.