kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China Buat Pesawat, Salah Satunya Dipakai Indonesia


Senin, 19 Februari 2024 / 04:20 WIB
China Buat Pesawat, Salah Satunya Dipakai Indonesia
ILUSTRASI. TransNusa Resmikan Pengoperasian Pesawat COMAC ARJ21-700 Pertama di Indonesia.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pesawat buatan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) telah melakukan penerbangan pertamanya ke luar China. Pesawat C919 ini siap menjadi penantang jet penumpang Airbus dan Boeing pada Singapore Airshow, pada Minggu (18/2).

China telah melakukan investasi besar-besaran untuk mematahkan dominasi dua produsen pesawat Barat yang dominan di pasar penumpang global. Reuters melaporkan, mengutip pemberitaan media China, Comac telah berinvestasi puluhan miliar yuan selama tiga-lima tahun untuk memperluas kapasitas produksi C919. 

Baca Juga: Jamaah Umroh Tinggi, Izin Usaha Umroh dari 700 Menjadi 2.300 Perusahaan

Comac memproduksi jet penumpang regional ARJ21 dan pesawat berbadan sempit bermesin ganda C919 yang lebih besar, dengan 158-192 kursi. Ini pesaing model Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX 8.

Namun pesawat ini hanya disertifikasi di China. Otoritas penerbangan China mengaku tahun ini akan mengejar validasi European Aviation Safety Agency (EASA) untuk C919. 

Sejatinya, C919 juga pernah melakukan penerbangan di luar daratan China pada Desember ke Hong Kong. Sementara, ARJ21 digunakan oleh TransNusa Air Indonesia.

Banyak pihak di industri ini yang memperingatkan bahwa hanya empat C919 yang beroperasi di China; pesawat ini juga hanya disertifikasi oleh regulator China dan C919 bergantung pada rantai pasokan internasional.

Namun krisis pasokan di seluruh industri penerbangan, yang menguji kinerja penuh dan kemudian pertumbuhan kapasitas sipil di Asia, mendapat perhatian lebih dari Comac.

“Kami juga melihat tren yang berkembang di mana klien menyertakan opsi C919 dalam evaluasi armada mereka,” kata Adam Cowburn dari Alton Aviation Consultancy.

Baca Juga: Garuda Indonesia Percaya Diri Raup Laba Beruntun Hingga 2026, Segini Targetnya

Di tahun lalu, Comac telah mengirimkan dua pesawat C919 pada tahun 2023. Konsultan penerbangan IBA memperkirakan di tahun ini C919 akan dikirimkan sebanyak 7-10. “Dengan terjualnya pesawat berbadan sempit Airbus dan Boeing pada keluarga A320neo dan 737 MAX selama sebagian besar dekade ini, C919 memiliki peluang kuat untuk memperoleh pangsa pasar, khususnya di pasar domestiknya,” kata Mike Yeomans dari konsultan penerbangan IBA.

Yeomans menyebut tantangan Comac adalah seputar produksi untuk memenuhi permintaan lokal dan sertifikasi untuk menembus pasar internasional.  



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×