kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tegang di Laut China Selatan, Jet Tempur China Mengikuti Pesawat Patroli Filipina


Senin, 27 November 2023 / 04:24 WIB
Tegang di Laut China Selatan, Jet Tempur China Mengikuti Pesawat Patroli Filipina
ILUSTRASI. Dua jet tempur Tiongkok terpantau mengorbit atau mengelilingi sebuah pesawat Filipina. Komando Indo-Pasifik AS/Handout?via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Dua jet tempur Tiongkok terpantau "mengorbit" atau mengelilingi sebuah pesawat Filipina. Disebutkan, pesawat Filipina itu tengah berpartisipasi dalam patroli dengan Australia di Laut China Selatan. 

Akan tetapi, menurut Manila, aksi tersebut tidak menyebabkan insiden yang tidak diinginkan.

“Hal ini dikonfirmasi berdasarkan laporan yang diterima bahwa dua jet tempur China terpantau mengorbit A-29B Super Tucano Filipina di sekitar Hubo Reef di Laut Filipina Barat,” kata Xerxes Trinidad, kepala kantor urusan masyarakat militer Filipina.

Pesawat Tiongkok melanjutkan rute penerbangannya tanpa insiden lebih lanjut, kata Trinidad.

Mengutip Reuters, militer Filipina dan Australia melakukan latihan laut dan udara pada hari kedua di zona ekonomi eksklusif negara Asia Tenggara tersebut. Hal ini dilakukan selang beberapa hari setelah Manila mengadakan patroli dengan AS.

Digelarnya latihan militer dilakukan ketika negara-negara Pasifik dengan waspada memandang aksi China yang dinilai semakin agresif.

Baca Juga: China: Filipina Sengaja Menimbulkan Kekacauan di Laut China Selatan

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari US$ 3 triliun, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei. 

Pengadilan Arbitrase Permanen pada tahun 2016 mengatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum.

Filipina meningkatkan upaya untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai aktivitas agresif China di Laut China Selatan, yang juga menjadi titik nyala ketegangan China dengan AS terkait operasi angkatan laut.

Baca Juga: Militer Filipina dan AS Gelar Patroli Gabungan di Sekitar Taiwan

China menuduh Filipina mengerahkan “pasukan asing” untuk berpatroli di Laut China Selatan dan menimbulkan masalah.

Laut Filipina Barat adalah istilah Manila untuk perairan di Laut China Selatan yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusifnya.

Panglima militer Filipina Romeo Brawner mengatakan negaranya mempunyai hak untuk melakukan patroli bersama dengan sekutunya guna mendorong “tatanan internasional berbasis aturan.”

Turut serta dalam latihan gabungan ini adalah dua kapal angkatan laut Filipina dan lima pesawat pengintai Filipina, serta kapal fregat Australia Toowoomba dan pesawat pengintai maritim P8-A.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×