Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Hendra Gunawan
BEIJING. Pelemahan harga saham di bursa China membuat Pemerintah Negeri Tembok Raksasa geram. Buntutnya, Kepala Komisi Regulator Sekuritas China alias China Securities Regulatory Commission (CSRC) Xiao Gang dicopot dari jabatannya.
Pengganti Xiao adalah Liu Shiyu yang sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur bank sentral China, People Bank of China (PBOC). Dia juga pernah menduduki posisi Ketua Bank Pertanian China (ABC) pada 2012 lalu.
Xiao yang menjadi kepala CSRC sejak 2013 dinilai bertanggungjawab atas pelemahan pasar saham China yang terjadi mulai akhir 2014 dan puncaknya pada pertengahan 2015 lalu. Sepanjang tahun lalu, pasar saham China kehilangan US$ 5 triliun.
Krisis pasar saham di China telah membuat pasar saham dunia ikut jatuh. Betapa tidak? Bursa saham Shanghai dan Shenxhen kehilangan 40% dari nilai saham mereka. Pemerintah China akhirnya harus melakukan intervensi untuk mencegah penurunan harga saham lebih dalam. Contoh, Pemerintah China membeli saham (buyback) dan membatasi penjualan saham.
Tak hanya itu, Pemerintah China juga melarang aksi penawaran saham perdana ke publik (IPO) lantaran dianggap bisa memicu penurunan pasar saham lebih lanjut.
Pencopotan Xiao juga tak lepas dari aksi CSCR bulan lalu yang memberlakukan sistem pemutus sirkuit (circuit breaker) yang membuat bursa saham terhenti. Kondisi tersebut ketika itu membuat para investor panik.
"Seseorang harus bertanggungjawab atas suspensi sistem circuit breaker yang terjadi pada Januari 2016," kata Zhen Chunming, analis Capital Securities Corp seperti dikutip dari Bloomberg. Dia menilai pencopotan Xiao sebagai wujud keprihatinan Pemerintah China atas kerugian yang ditanggung oleh investor saham selama 2015 lalu.
Cukup tepat
Selain circuit breaker, menurut Liu Shenjun, Wakil Direktur CEIBS Lujiazui Institute of International Finance, ada hal buruk lagi yang dilakukan oleh CSRC. Yakni, menyelamatkan pasar saham dengan semua biaya tanpa memikirkan besaran ongkosnya. "Penyelamatan pasar adalah kemunduran terbesar pasar saham China dalam 25 tahun. Sistem pasar saham bergerak mundur," tegas dia.
Sebagai regulator, Xiao juga dikritik gara-gara membuat pasar saham China bubble. Ambil contoh, dengan menggeser struktur penawaran saham perdana, mengubah sistem pendaftaran IPO, dan melonggarkan kontrol CSRC.
Sementara, Liu dianggap cukup tepat menggantikan Xiao. Sebab, sejak 2014 Liu sudah menegaskan, seharusnya pasar modal bukan dijadikan sebagai ajang perjudian. Menurut Liu, pasar modal semestinya didorong untuk membiayai ekonomi riil. Soalnya, ini, pasar saham hanya dijadikan investasi jangka pendek oleh pemodal.