kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

China Desak AS Hapus Tarif Tidak Masuk Akal Jika Ingin Ekspor Kedelai Pulih


Kamis, 25 September 2025 / 16:06 WIB
China Desak AS Hapus Tarif Tidak Masuk Akal Jika Ingin Ekspor Kedelai Pulih
ILUSTRASI. China mendesak Amerika Serikat untuk menghapus apa yang disebut sebagai tarif tidak masuk akal agar perdagangan bilateral kembali berkembang.. REUTERS/Daniel Acker/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China mendesak Amerika Serikat untuk menghapus apa yang disebut sebagai tarif tidak masuk akal agar perdagangan bilateral, khususnya kedelai, dapat kembali berkembang.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, pada Kamis (25/9/2025), ketika ditanya apakah China berencana membeli kedelai dari AS.

“Untuk perdagangan kedelai, Amerika Serikat seharusnya mengambil tindakan positif dengan membatalkan tarif yang tidak masuk akal, sehingga tercipta kondisi bagi ekspansi perdagangan bilateral,” ujar He dalam konferensi pers.

Baca Juga: China Borong Kedelai Argentina Setelah Pemerintah Buenos Aires Hapus Pajak Ekspor

China Masih Pilih Pasokan dari Amerika Selatan

Meskipun merupakan importir kedelai terbesar dunia, China hingga kini belum melakukan pemesanan terhadap pasokan kedelai dari panen musim gugur AS. Sebaliknya, Beijing lebih banyak mengandalkan pasokan dari Amerika Selatan, terutama Brasil, yang belakangan semakin mendominasi pasar global.

Kondisi ini membuat petani AS berpotensi kehilangan miliaran dolar dari penjualan kedelai, akibat ketegangan dagang yang belum terselesaikan.

Sinyal Positif dari Pertemuan dengan Delegasi AS

Awal pekan ini, Li Chenggang, negosiator perdagangan senior China, bertemu dengan para pemimpin politik dan bisnis dari wilayah Midwest AS, kawasan utama penghasil kedelai. Pertemuan itu memberi sinyal bahwa Beijing masih membuka peluang untuk membeli kedelai AS menjelang pembicaraan dagang yang lebih luas.

Baca Juga: Harga Kedelai AS Tertekan Minimnya Permintaan China

Namun, sejumlah perbedaan teknis masih menjadi penghambat negosiasi, dengan pejabat perdagangan kedua negara dijadwalkan kembali bertemu di Departemen Keuangan AS pada Kamis.

Dampak pada Petani AS dan Pasar Global

Keterlambatan pembelian kedelai oleh China menambah tekanan pada petani AS, yang sudah menghadapi tantangan harga dan persaingan global.

Jika ketegangan dagang terus berlanjut, dominasi Amerika Serikat di pasar kedelai dunia bisa semakin terkikis oleh negara-negara produsen lain, khususnya Brasil.

Selanjutnya: Siap-Siap! Transaksi Kripto Hingga QRIS Masuk Radar Pajak Mulai 2027

Menarik Dibaca: Ini Peluang dan Tantangan Membangun Ekosistem Game di Indonesia


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×