kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.741   19,00   0,11%
  • IDX 8.245   3,28   0,04%
  • KOMPAS100 1.150   0,60   0,05%
  • LQ45 842   -0,28   -0,03%
  • ISSI 285   -0,42   -0,15%
  • IDX30 442   1,26   0,29%
  • IDXHIDIV20 508   -2,59   -0,51%
  • IDX80 129   0,21   0,16%
  • IDXV30 135   -1,03   -0,76%
  • IDXQ30 141   0,04   0,02%

Harga Kedelai AS Tertekan Minimnya Permintaan China


Kamis, 25 September 2025 / 08:12 WIB
Harga Kedelai AS Tertekan Minimnya Permintaan China
ILUSTRASI. Harga kedelai di bursa Chicago kembali melemah pada perdagangan Kamis (25/9/2025), mencatat penurunan dalam enam dari tujuh sesi terakhir.. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga kedelai di bursa Chicago kembali melemah pada perdagangan Kamis (25/9/2025), mencatat penurunan dalam enam dari tujuh sesi terakhir.

Tekanan datang dari minimnya permintaan China terhadap kedelai asal Amerika Serikat di tengah ketegangan perang dagang kedua negara.

Baca Juga: Ogah Lirik Amerika, Tiongkok Lirik Negara Ini untuk Beli Kedelai

Harga jagung turut terkoreksi mengikuti pelemahan kedelai, meski penurunan tertahan oleh laporan awal panen yang menunjukkan hasil lebih rendah dari perkiraan.

Sementara itu, harga gandum melemah untuk sesi kedua berturut-turut.

Melansir Reuters, kontrak kedelai paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,1% menjadi US$10,08 per gantang pada pukul 00.07 GMT, mendekati level terendah enam pekan yang sempat disentuh Selasa lalu.

Jagung turun 0,1% menjadi US$4,23-3/4 per gantang, sementara gandum melemah 0,1% ke level US$5,19 per gantang.

Importir China justru mempercepat pembelian kedelai dari Argentina, dengan memborong sekitar 20 kargo atau setara 1,3 juta ton. Kondisi ini semakin menggerus pangsa pasar kedelai AS.

Baca Juga: Perang Dagang Bikin China Tinggalkan Kedelai AS, Argentina Raup Untung

Kebijakan penghapusan pajak ekspor Argentina memperkuat peralihan China ke kedelai Amerika Selatan, sementara sengketa dagang dengan Washington masih berlangsung.

Musim panen AS memberi tekanan tambahan pada harga kedelai dan jagung, meski kekhawatiran soal hasil panen yang lebih rendah membantu menopang pasar.

Selanjutnya: Surplus Neraca Dagang Diproyeksi Menyempit pada September 2025

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Kamis (25/9/2025) Kompak Naik Rp 8.000




TERBARU

[X]
×