kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China dorong orang Taiwan untuk bergabung tolak kemerdekaan wilayahnya


Jumat, 22 Mei 2020 / 10:50 WIB
China dorong orang Taiwan untuk bergabung tolak kemerdekaan wilayahnya
ILUSTRASI. Perdana Menteri China Li Keqiang berbicara pada upacara pembukaan Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) 2019 atau Summer Davos Forum di Dalian, provinsi Liaoning, China, 2 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan mendorong orang-orang Taiwan untuk bergabung dalam menentang kemerdekaan wilayahnya dan mempromosikan "reunifikasi" Tiongkok, sebuah langkah yang kemungkinan akan memperburuk hubungan buruk Beijing dengan Taipei.

China menggambarkan Taiwan sebagai masalah teritorial yang paling sensitif dan penting. Mereka tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa apa yang Beijing lihat sebagai Provinsi China yang patuh di bawah kendalinya.

Perdana Menteri China Li Keqiang, dalam laporan kerjanya pada awal pertemuan tahunan parlemen, Jumat (22/5), menyatakan, negaranya akan "dengan tegas menentang dan menghalangi segala kegiatan separatis yang ingin mewujudkan kemerdekaan Taiwan".

Baca Juga: Ingin dialog dengan China, tapi Taiwan tolak syarat satu negara dua sistem

Melansir Reuters, Li menegaskan, China akan meningkatkan kebijakan dan langkah-langkah untuk mendorong pertukaran juga kerjasama di seluruh Selat Taiwan, dan melindungi kesejahteraan rakyat Taiwan.

"Kami akan mendorong mereka untuk bergabung dengan kami dalam menentang kemerdekaan Taiwan dan mempromosikan reunifikasi China. Dengan upaya ini, kami pasti bisa menciptakan masa depan yang indah untuk peremajaan bangsa China," kata Li.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang berbicara di Taipei pada Rabu (20/5) di pelantikan jabatan keduanya mengatakan, Taiwan tidak bisa menerima menjadi bagian dari China di bawah tawaran otonomi "satu negara, dua sistem" dan sangat menolak klaim kedaulatan China.

Baca Juga: China: Kami tidak beri ruang untuk kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan

Bereaksi setelah pidato Tsai, mengutip kantor berita Xinhua, seorang pejabat senior China menyebutkan, Beijing "tidak akan pernah mentolerir" pemisahan Taiwan.

Tsai dan Partai Progresif Demokratiknya memenangkan pemilihan presiden dan parlemen pada Januari lalu dengan telak. Dia bersumpah untuk melawan China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×