Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Media Pemerintah China memperingatkan kelanjutan kembali pembicaraan perang dagang yang pahit antara China dengan Amerika Serikat (AS) akan menghadapi jalan panjang sebelum kedua negara mencapai kesepakatan.
Peringatakan tersebut muncul setelah presiden kedua negara mengadakan pembicaraan di Osaka, Jepang akhir pekan ini.
Mengutip Reuters, Minggu (30/6), pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu kemarin di sela-sela KTT G20 di Osaka, kedua pemimpin sepakat melakukan genjatan senjata dan kembali ke pembicaraan.
Namun pasca pertemuan tersebut, China Daily, media berbahasa Inggris yang sering digunakan Beijing untuk menyampaikan pesannya ke seluruh dunia memperingatkan bahwa sampai saat ini, ada kemungkinan besar kedua negara mencapai kesepakatan, meski hal itu bukanlah suatu jaminan.
"Meskipun Washington sepakat menunda pengadaan tarif tambahan pada barang-barang China untuk membuat jalan bagi negosiasi, dan Trump bahkan mengisyaratkan menunda keputusan memasukan Huawei dalam daftar hitam sampai akhir negosiasi, namun banyak hal masih sangat banyak menggantung di udara," katanya dalam sebuah editorial Sabtu malam.
“Kesepakatan tentang 90% masalah diselesaikan telah terbukti tidak cukup, dan dengan 10% sisanya di mana perbedaan mendasar mereka berada, tidak akan mudah untuk mencapai konsensus 100%, karena pada titik ini, mereka tetap luas terpisah bahkan pada tingkat konseptual, " lanjut editorial tersebut.
Diplomat top pemerintah China, Anggota Dewan Negara Wang Yi, dalam sebuah pernyataan panjang tentang G20 yang dirilis Kementerian Luar Negeri setelah kembalinya delegasi ke Beijing, mengatakan pertemuan Xi-Trump telah mengirim "sinyal positif" kepada dunia.
Meskipun masalah antara kedua negara tetap ada, China yakin selama mereka berdua mengikuti konsensus yang dicapai oleh para pemimpin mereka, mereka dapat menyelesaikan masalah mereka atas dasar saling menghormati. Wang mengatakan hal itu dalam pernyataan yang dirilis Sabtu malam.
Komentar Trump tentang Huawei, dibuat pada konferensi pers selama lebih dari satu jam di Osaka setelah duduk bersama Xi, hanya menghasilkan sambutan hati-hati dari China. Kata "Huawei" sama sekali tidak disebutkan dalam penilaian diplomat top G20.
Wang Xiaolong, utusan khusus Kementerian Luar Negeri untuk urusan G20 dan kepala Departemen Urusan Ekonomi Internasional, mengatakan jika Amerika Serikat melakukan apa yang dikatakannya pada Huawei maka China tentu saja akan menyambutnya.
“Menempatkan pembatasan di bidang yang melampaui teknologi dan faktor ekonomi pasti akan mengarah pada situasi kalah-kalah. Jadi jika pihak A.S. dapat melakukan apa yang dikatakannya maka kami pasti akan menyambutnya, ”kata Wang kepada wartawan.