kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.324   -34,00   -0,21%
  • IDX 6.973   -51,60   -0,73%
  • KOMPAS100 1.021   -8,63   -0,84%
  • LQ45 793   -8,05   -1,00%
  • ISSI 212   -0,37   -0,18%
  • IDX30 410   -5,22   -1,26%
  • IDXHIDIV20 493   -7,38   -1,47%
  • IDX80 115   -0,97   -0,84%
  • IDXV30 119   -1,44   -1,19%
  • IDXQ30 135   -1,46   -1,07%

China Pertimbangkan Penyelidikan Terhadap Apple, Bagian dari Perang Dagang


Kamis, 06 Februari 2025 / 07:18 WIB
China Pertimbangkan Penyelidikan Terhadap Apple, Bagian dari Perang Dagang
ILUSTRASI. Regulator antimonopoli China tengah mempersiapkan kemungkinan penyelidikan terhadap kebijakan Apple dan biaya App Store. REUTERS/Aly Song 


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Regulator antimonopoli China tengah mempersiapkan kemungkinan penyelidikan terhadap kebijakan Apple dan biaya App Store. 

Berita ini pertama kali diberitakan oleh  Bloomberg News pada Rabu (5/2/2025), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Melansir Reuters, perkembangan ini terjadi sehari setelah China mengumumkan langkah-langkah yang menargetkan bisnis AS termasuk Google, produsen peralatan pertanian, dan pemilik merek fesyen Calvin Klein, beberapa menit setelah tarif baru AS untuk barang-barang China mulai berlaku.

Menurut laporan tersebut, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China tengah meninjau kebijakan Apple, termasuk komisi hingga 30% untuk pembelian dalam aplikasi dan pembatasan pada layanan pembayaran eksternal dan App Store.

Saham Apple turun 2,6% dalam perdagangan prapasar AS.

Menurut laporan tersebut, regulator Tiongkok telah berdiskusi dengan para eksekutif dan pengembang aplikasi Apple sejak tahun lalu.

Baca Juga: Perang Dagang Berkobar, Tiongkok Bidik Google dan Perusahaan AS Lainnya

Apple dan regulator antimonopoli Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

Regulator tersebut mengatakan pada hari Selasa (4/2/2025) bahwa Google diduga melanggar undang-undang antimonopoli negara tersebut. 

Regulator tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang penyelidikan tersebut atau tentang apa yang diduga telah dilakukan Google yang dinilai melanggar hukum tersebut.

Pada hari Selasa, profesor Universitas Tsinghua Zhang Chenying menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar milik negara People's Daily bahwa penyelidikan tersebut mungkin terkait dengan bisnis sistem operasi Android milik Google.

Tonton: Ini Tawaran Awal China untuk Redakan Perang Dagang dengan Trump

Google telah menggunakan posisi dominannya untuk memberlakukan pembatasan dan kendala pada produsen ponsel Tiongkok dalam hal teknologi dan bisnis, katanya tanpa merinci dari mana ia memperoleh informasi tersebut.

Secara terpisah, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan pihaknya telah memasukkan PVH Corp, perusahaan induk untuk merek-merek termasuk Calvin Klein dan Tommy Hilfiger, dan perusahaan bioteknologi AS Illumina ke dalam daftar "entitas tidak dapat diandalkan".

Selanjutnya: Laba Bersih Bank Capital (BACA) Naik 6,43% Jadi Rp 109,39 Miliar di 2024

Menarik Dibaca: Promo Marugame Udon Paket Soulmate 3-15 Februari 2025, Makan Berdua Cuma Rp 100.000



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×