Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) global terus tumbuh di tengah meningkatnya permintaan dekarbonisasi sektor transportasi.
Pasar kendaraan listri diprediksi akan tumbuh lima kali lipat menjadi US$ 95 miliar pada tahun 2028 dari US$ 17 miliar pada tahun 2019.
Perusahaan produsen baterai yang menggerakkan kendaraan listrik telah melihat ini sebagai momentum yang substansial. Sejauh ini, produksi baterai mobil listrik masih didominasi perusahaan Asia meskipun Amerika Serikat (AS) dan Eropa terus berupaya meningkatkan produksi baterai di dalam negara mereka sendiri.
Bruno Venditti dan Sabrina Lam dari Visual Capitalist dalam risetnya seperti dikutip Oilprice.com, Senin (10/10) mencatat bahwa 10 produsen baterai terbesar di dunia pada tahun 2022 merupakan perusahaan Asia.
Baca Juga: Ingin Hentikan Kasus Hukum, Musk Buka Lagi Perundingan dengan Twitter
Perusahaan China menguasai 56% pangsa pasar baterai EV di Asia. Sementara perusahaan Korea menguasai 26% pasar dan pabrikan asal Jepang memiliki pangsa pasar 10%.
Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) merupakan produsen baterai mobil listrik asal China. Perusahaan ini merajai pasar baterai kendaraan listrik dunia dimana saat ini pangsa pasarnya telah emncapai 34%, meningkat dari 32% pada tahun 2021.
Sepertiga baterai kendaraan listrik di dunia berasal dari perusahaan ini. CATL menyediakan baterai lithium-ion untuk Tesla, Peugeot, Hyundai, Honda, BMW, Toyota, Volkswagen, dan Volvo.
LG Energy Solution berada di urutan kedua produsen baterai listrik terbesar di dunia meskipun menghadapi pengawasan ketat setelah penarikan baterai EV di AS. Perusahaan asal Korea Selatan ini telah menyumbang 14% baterai EV global.
Pada tahun 2021, LG setuju untuk membayar ganti rugi kepada General Motors sebesar US$ 1,9 miliar atas penarikan 143.000 mobil listrik Chevrolet Bolt dari pasar pasar setelah insiden kebakaran yang diduga kuat disebabkan baterai buatan LG Chem.
Di urutan ketiga ada BYD Automobile, produsen baterai asal China yang menguasai 12 % pangsa pasar dunia. Tahun ini, perusahaan ini berhasil merebut posisi Panasonic karena berhasil menggandakan pangsa pasarnya selama setahun terakhir.
Perusahaan yang didukung Warren Buffett merupakan pembuat mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, tetapi juga memproduksi baterai yang dijual di pasar di seluruh dunia. Angka penjualan terbaru menunjukkan BYD menyalip LG Energy Solution dalam pangsa pasar beberapa bulan atau tahun mendatang.
Sedangkan Panasonic ada di urutan kelima dengan pangsa pasar 10%. Perusahaan asal Jepang ini telah meluncurkan baterai format 4680. yang diproduksi di pabrik prefetur Wakayama.
Di posisi selanjutnya ada SK Innovation dari Jepang dengan pangsa pasar 7%, Samsung SDI dari Korea dengan pangsa pasar 5%, China Aviation Lithium Batterai (CALB) dengan market share 4%, Guoxuan dari China dengan pangsa pasar 3%, Sunwoda dari China dengan pangsa pasar 2%, dan SVOLT dari China dengan marekt share 1%.
Seiring dengan peningkatan Kendaraan listrik ini, kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) akan memudar dalam beberapa dekade mendatang. Baru-baru ini, General Motors mengumumkan punya rencana menghentikan penjualan kendaraan ICE pada tahun 2035. Sementara Audi berencana berhenti memproduksi model tersebut pada tahun 2033.
Selain EV, teknologi baterai sangat penting untuk transisi energi, menyediakan kapasitas penyimpanan untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang terputus-putus.
Saat produsen baterai bekerja untuk memasok permintaan transisi EV yang meningkat dan meningkatkan kepadatan energi dalam produk mereka, industri kendaraan listrik diperkirakan akan semakin berkembang.
Baca Juga: JPMorgan: Ketegangan dengan AS Akan Membuat China Semakin Berkembang