Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Kantor berita negara Xinhua melaporkan pada Sabtu (17/10/2020) malam, Badan legislatif tertinggi China mengeluarkan undang-undang ketahanan hayati (biosecurity) baru yang bertujuan mencegah dan mengelola penyakit menular.
Melansir Reuters yang mengutip pemberitaan Xinhua, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China memutuskan untuk mengadopsi undang-undang tersebut pada hari Sabtu, dan akan mulai berlaku pada 15 April 2021.
Undang-undang itu akan menetapkan sistem untuk pencegahan dan pengendalian risiko biosekuriti, termasuk pemantauan risiko dan peringatan dini, penyelidikan dan penilaian risiko, dan berbagi informasi.
Xinhua melaporkan, peraturan tersebut juga akan memiliki ketentuan untuk mencegah dan menanggapi risiko keamanan hayati tertentu, termasuk penyakit menular utama yang muncul, epidemi dan wabah mendadak, dan penelitian, pengembangan dan aplikasi bioteknologi.
Baca Juga: Ini Kata Otoritas Kesehatan China tentang Kemasan Makanan Beku yang Tercemar Virus
China telah mengumumkan pada Mei lalu bahwa mereka akan mempercepat pengesahan undang-undang keamanan hayati pada akhir tahun, menyusul wabah virus corona global yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China.
China hampir berhasil membasmi penularan domestik dari virus corona setelah menerapkan langkah-langkah agresif untuk mengekang penyebarannya. Infeksi baru terdeteksi minggu lalu di kota pesisir timur Qingdao, yang mengakhiri laporan tidak adanya kasus lokal selama dua bulan terakhir.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa China Berlakukan Aturan yang Bisa Membatasi Ekspor Barang Tertentu
Catatan Reuters menunjukkan, Komisi Kesehatan China terakhir melaporkan 13 kasus virus corona baru di daratan pada 17 Oktober, menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di daratan menjadi 85.672.