Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China meningkatkan tekanan atas rencana Jepang untuk melepaskan air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang berbahaya ke laut, dengan meminta pejabat pemerintah Jepang untuk meminum cairan tersebut untuk membuktikan keamanannya.
“Politisi Jepang mengatakan air limbah yang diolah itu 'tidak bersalah,' mengapa mereka tidak minum, memasak & mencuci pakaian dengan air dulu?” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Twitter hari Kamis seperti dilansir Bloomberg, Jumat (16/4).
Ketika ditanya pada hari Jumat tentang komentar tersebut, Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menghindari pertanyaan dan mengatakan tingkat kontaminasi air di Fukushima berada di bawah batas pedoman internasional.
Rencana Tokyo untuk melepaskan air limbah ke Samudra Pasifik yang diumumkan Selasa telah mendapat kecaman keras oleh China, Taiwan, Korea Selatan dan Korea Utara.
Baca Juga: China ajak Jepang bekerja sama untuk kelola limbah air radioaktif Fukushima
Aso berkata bahwa air tampaknya cukup aman untuk diminum. Departemen Luar Negeri AS mengindikasikan bahwa rencana tersebut tampaknya sejalan dengan standar pembuangan global.
Badan Energi Atom Internasional mendukung rilis yang direncanakan, yang tidak akan dimulai selama dua tahun lagi dan diperkirakan akan berlangsung selama beberapa dekade.
Badan Makanan & Obat AS mempertahankan pembatasan impor pada beberapa produk makanan dari Fukushima karena potensi kontaminasi radioaktif, menurut situs web prefektur.
Telah lama ada seruan untuk membuktikan keamanan air tanah yang diolah yang mengalir melalui pabrik Fukushima yang rusak. Seorang pejabat partai yang berkuasa meminum segelas air pada tahun 2011 yang dikumpulkan dari dalam gedung reaktor di fasilitas Fukushima Dai-Ichi dalam upaya untuk mendukung klaim pemerintah bahwa upaya dekontaminasi sedang berlangsung.