Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak perang dagang AS-China tahun lalu dan pecahnya corona virus membuat perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) seperti Apple, Microsoft dan Google berupaya memindahkan lebih banyak produksi perangkat keras mereka keluar dari negeri Panda tersebut.
Tetapi mengurangi ketergantungan pada China tidak akan mudah. "Manufaktur China jauh lebih tertanam ke dalam rantai pasokan Amerika daripada sebelumnya," kata Sean Maharaj, direktur pelaksana di AArete dikutip dari CNBC.
Baca Juga: Soal corona, Maybank bantu debitur manufaktur diversifikasi pengadaan bahan baku
Google dan Microsoft mempercepat upaya mereka untuk mengalihkan produksi perangkat keras ke negara-negara lain di wilayah Asia. Hal tersebut dilaporkan Nikkei Asian Review minggu lalu.
Dikutip Nikkei dari orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan, Google akan memulai produksi smartphone murah yang disebut dengan Pixel 4a, di Vietnam paling cepat April. Smartphone unggulan, juga akan diproduksi di sana pada paruh kedua tahun ini, menurut laporan itu.
Google juga telah meminta mitra manufaktur di Thailand untuk menyiapkan jalur produksi untuk apa yang disebut produk rumah pintar, seperti speaker yang mendukung asisten suara, kata Nikkei.
Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penangguhan ibadah umrah sepanjang tahun 2020
Sementara itu, Microsoft berharap untuk memulai produksi di Vietnam pada kuartal kedua untuk komponen di notebook dan PC desktop, tambahnya. Perangkat keras kedua perusahaan ini sebagian besar telah diproduksi di China sampai sekarang.
Tahun lalu, Apple dilaporkan ingin memulai uji coba untuk produksi AirPods di Vietnam dan meminta pemasok untuk memindahkan 15% hingga 30% produksi dari China ke bagian lain di Asia Tenggara.