kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Harga Minyak Anjlok di Tengah Kekhawatiran Pasokan OPEC+ dan Data Ketenagakerjaan AS


Sabtu, 02 Agustus 2025 / 07:35 WIB
Harga Minyak Anjlok di Tengah Kekhawatiran Pasokan OPEC+ dan Data Ketenagakerjaan AS
ILUSTRASI. harga minyak mentah acuan sama-sama melemah US$ 2 barel pada Jumat (1/8)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak ditutup anjlok US$ 2 per barel di akhir pekan karena kekhawatiran tentang kemungkinan peningkatan produksi OPEC+. Di sisi lain laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu kekhawatiran tentang permintaan.

Jumat (1/8), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2025 ditutup anjlok US$ 2,03 atau 2,83% menjadi US$ 69,67 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2025 ditutup pada harga $67,33 per barel, turun US$ 1,93, atau 2,79%.

Dengan posisi ini, harga Brent masih mencetak penguatan hampir 6%, sementara WTI melonjak 6,29%.

Tiga sumber yang mengetahui diskusi antara anggota OPEC dan produsen sekutu mengatakan bahwa kelompok tersebut mungkin mencapai kesepakatan paling cepat hari Minggu untuk meningkatkan produksi sebesar 548.000 barel per hari pada bulan September.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Anjlok 1% Seiring Tenggat Waktu Tarif Dagang Trump

Sumber keempat yang mengetahui pembicaraan OPEC+ mengatakan bahwa diskusi mengenai volume masih berlangsung dan kenaikannya bisa lebih kecil.

Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa negara tersebut menambah 73.000 lapangan kerja pada bulan Juli, lebih rendah dari perkiraan para ekonom. Sehingga meningkatkan tingkat pengangguran nasional menjadi 4,2% dari 4,1%.

"Kita bisa menyalahkan Presiden AS Donald Trump atas tarif yang berlaku atau kita bisa menyalahkan Federal Reserve karena tidak menaikkan suku bunga," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. 

"Sepertinya The Fed salah menilai keputusan mereka pada hari Rabu."

Pada hari Rabu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, yang menuai kritik dari Trump dan sejumlah legislator Republik.

Sementara itu, para pedagang minyak telah berfokus hampir sepanjang minggu pada potensi dampak tarif AS, dengan tarif pada mitra dagang AS sebagian besar akan berlaku mulai Jumat depan.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Kamis yang mengenakan tarif mulai dari 10% hingga 41% pada impor AS dari puluhan negara dan wilayah asing yang gagal mencapai kesepakatan perdagangan pada batas waktu 1 Agustus, termasuk Kanada, India, dan Taiwan.

Mitra yang berhasil mengamankan perjanjian perdagangan antara lain Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, dan Inggris Raya.

Baca Juga: Harga Minyak yang Rendah Tekan Kinerja Keuangan Medco Energi Internasional (MEDC)

"Kami pikir penyelesaian kesepakatan perdagangan yang memuaskan pasar – kurang lebih, dengan beberapa pengecualian – telah menjadi pendorong utama kenaikan harga minyak dalam beberapa hari terakhir," kata Suvro Sarkar dari DBS Bank.

Harga juga terdongkrak minggu ini oleh ancaman Trump untuk mengenakan tarif sekunder 100% kepada pembeli minyak mentah Rusia, yang bertujuan menekan Rusia agar menghentikan perang di Ukraina. 

Hal ini memicu kekhawatiran akan potensi gangguan terhadap arus perdagangan minyak dan penarikan sebagian minyak dari pasar.

Pada hari Kamis, analis JP Morgan mengatakan bahwa ancaman sanksi Trump terhadap China dan India atas pembelian minyak Rusia berpotensi membahayakan 2,75 juta barel per hari (bph) ekspor minyak Rusia melalui jalur laut. 

China dan India masing-masing merupakan konsumen minyak mentah terbesar kedua dan ketiga di dunia.

Selanjutnya: Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Menarik Dibaca: Menu Baru! Promo Bakmi GM Semarak Merdeka, Paket Single/Couple Mulai Rp 46.000-an




TERBARU

[X]
×