Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Amerika Serikat (AS) kini sudah lebih dari 3 juta pada Selasa (7/7). Berdasarkan data penghitungan Reuters, jumlah tersebut kira-kira sama dengan populasi di wilayah Nevada, yang akhirnya memicu kekhawatiran bahwa rumah sakit akan kembali kewalahan menangani kasus virus corona.
Seperti diketahui, kini AS memiliki jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 terbanyak di seluruh dunia. Lebih dari 130.000 orang di Negeri Paman Sam telah meninggal karena penyakit ini.
Baca Juga: Wall Street anjlok setelah kasus virus corona di AS membludak
Masih berdasarkan perhitungan Reuters, dalam tujuh hari pertama bulan Juli, 18 negara telah melaporkan peningkatan rekor dalam kasus baru Covid-19.
Di Texas saja, jumlah pasien rawat inap naik lebih dari dua kali lipat hanya dalam dua minggu. Walikota Austin yang berasal dari Partai Demokrat memperingatkan, bahwa rumah sakit di kotanya dapat mencapai kapasitas dalam dua minggu dan tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) akan penuh dalam 10 hari.
Sementara itu, di Arizona, sekitar 90% tempat tidur ICU sudah dinyatakan penuh.
Meningkatnya kasus infeksi virus corona juga membayangi perayaan hari kemerdekaan AS pada 4 Juli lali. Banyak negara bagian dan kota di seluruh negeri membatalkan pertunjukan kembang api tahunan untuk menghindari berkumpulnya banyak orang.
Baca Juga: Kerap remehkan virus corona, kini Presiden Brasil dinyatakan positif Covid-19
Dalam pidato Hari Kemerdekaan di Gedung Putih pada Sabtu (4/7) lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa 99% kasus virus corona di AS, sama sekali tidak berbahaya. Namun, hal itu diungkapkan tanpa bukti yang jelas.
Trump, yang merupakan anggota Partai Republikan, telah menolak untuk mengenakan masker di depan umum dan enggan mendorong masyarakat AS untuk melakukan hal tersebut. Trump bahkan mengatakan, penggunaan masker adalah pilihan pribadi.