Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pakar kesehatan dan pejabat kota di Amerika pada hari Selasa (7/10/2020) mengatakan, program pelacakan kontak Gedung Putih terlalu serampangan untuk menunjukkan atau menghentikan wabah Covid-19 yang menyebar dengan cepat di ibu kota AS.
Mengutip Reuters, kantor walikota menyebut, Washington melaporkan ada 105 kasus baru virus corona selama 5 Oktober. Ini merupakan angka tertinggi sejak Juni.
Pejabat terpilih yang mewakili Washington dan daerah sekitarnya di mana banyak pekerja Gedung Putih dan pegawai pemerintah lainnya tinggal mengatakan, mereka cemas wabah yang terkait dengan pemerintahan Trump berada "di luar kendali."
Reuters memberitakan, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan pada hari Jumat bahwa dia dan istrinya, Melania, terinfeksi Covid-19. Sejak saat itu, daftar orang yang berada di dekat mereka atau di Gedung Putih pada hari-hari sebelum pengungkapan, masih terus bertambah.
Baca Juga: Biden minta Trump kampanyekan 'masker itu penting' ke warga AS
Seorang asisten militer dan pelayan militer presiden adalah yang terbaru yang dinyatakan positif mengidap penyakit yang sangat menular itu.
Pengujian staf Gedung Putih tidak dilaporkan bersama hasil lainnya, sehingga pejabat lokal khawatir staf dan pengunjung dapat menyebarkannya ke keluarga dan teman.
“Kami khawatir dan cemas dengan ketidakpedulian terhadap kesehatan komunitas kami, termasuk konstituen yang bekerja di Gedung Putih sebagai staf, agen atau pejabat Dinas Rahasia Amerika Serikat, jurnalis Asosiasi Koresponden Gedung Putih, dan masyarakat umum,” demikian pernyataan sekelompok anggota Kongres Demokrat yang mewakili Washington, Maryland dan Virginia.
Baca Juga: Gedung Putih jadi kluster Covid-19, debat wapres AS bakal gunakan pemisah
Sebuah acara yang dihelat di Gedung Putih pada 26 September untuk calon Mahkamah Agung Amy Coney Barrett diduga menjadi momen penyebaran infeksi. Demikian pula penerbangan dengan Air Force One dengan Trump pada malam itu.