Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak lagi sekadar alat untuk menganalisis data atau mengotomatiskan pabrik. Teknologi ini sudah merambah hampir semua bidang usaha, bahkan pekerjaan yang dulu dianggap sangat bergantung pada kreativitas dan sentuhan manusi, seperti profesi koki di restoran.
Sejumlah restoran di berbagai negara mulai bereksperimen dengan AI untuk merancang menu, memadukan cita rasa, hingga mengatur alur kerja dapur. Dengan bantuan algoritma canggih, AI dapat menganalisis tren makanan global, preferensi pelanggan, dan ketersediaan bahan baku untuk menciptakan resep baru yang lebih segar dan inovatif.
Beberapa restoran bahkan mengusung konsep AI Chef, di mana sebagian tugas perencanaan menu dialihkan ke sistem cerdas. Memang, proses memasak dan penyajian tetap dilakukan oleh staf manusia, tetapi rancangan hidangan, desain menu, hingga penyesuaian rasa bisa dibantu oleh AI.
Baru-baru ini, Dubai dikabarkan akan menghadirkan WOOHOO, restoran inovatif yang dijalankan oleh koki berbasis AI, pada September 2025. Lokasinya tak main-main, dekat menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa, menurut laporan Reuters, Jumat (11/7).
Baca Juga: Sensasi Makan Malam Mewah di Dubai: Restoran Ini Gunakan Chef AI, Bikin Takjub!
Meski hidangan tetap akan diracik dan dirakit oleh staf manusia, menu, suasana, hingga konsep layanan restoran ini dirancang oleh Chef Aiman, sebuah model bahasa besar khusus kuliner.
Menurut Ahmet Oytun Cakir, salah satu pendiri WOOHOO, nama Chef Aiman berasal dari gabungan kata “AI” dan “man”. Ia memanfaatkan riset mendalam tentang ilmu pangan, data komposisi molekuler, serta lebih dari 1.000 resep dari tradisi kuliner berbagai belahan dunia.
Cakir mengakui bahwa peran manusia dalam memasak tak akan mungkin tergantikan. Namun, pihaknya menyakini bahwa Aiman bisa meningkatkan ide dan kreativitas.
Meski tidak bisa mencicipi atau mencium aroma, AI ini menganalisis masakan ke dalam unsur-unsur seperti tekstur, tingkat keasaman, dan rasa umami. Dari situ, AI bisa menciptakan kombinasi bahan dan cita rasa baru. Tujuannya adalah membantu membuat rasa lebih konsisten, mengurangi kesalahan, dan mempercepat proses pengembangan menu.
Resep yang dihasilkan AI ini kemudian disempurnakan oleh koki manusia dengan arahan chef ternama Dubai, Reif Othman. Para pengembang menekankan bahwa Chef Aiman (nama AI tersebut) dirancang untuk mendukung, bukan menggantikan, keahlian koki manusia.
Baca Juga: Ini Manfaat Menggunakan AI dalam Kehidupan Sehari-hari
Yang menarik, AI ini juga dirancang ramah lingkungan. Ia bisa membuat resep dengan memanfaatkan bahan sisa yang biasanya terbuang, seperti potongan daging atau lemak.
Dalam sebuah wawancara dengan versi interaktif AI-nya,
Aiman menjelaskan bahwa ia belajar dari saran yang diberikan, sehingga pemahamannya tentang apa yang benar-benar enak jadi makin tajam, bukan hanya sekadar berdasarkan data mentah.
Ke depannya, para pendiri restoran WOOHOO berencana melisensikan Chef Aiman ke restoran-restoran di seluruh dunia, dengan harapan bisa mengurangi limbah dapur dan mendorong praktik memasak yang lebih berkelanjutan.