kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -6.000   -0,39%
  • USD/IDR 15.585   25,00   0,16%
  • IDX 7.717   -71,02   -0,91%
  • KOMPAS100 1.194   -12,30   -1,02%
  • LQ45 947   -7,59   -0,79%
  • ISSI 233   -2,49   -1,06%
  • IDX30 489   -3,87   -0,79%
  • IDXHIDIV20 583   -4,38   -0,75%
  • IDX80 136   -1,35   -0,98%
  • IDXV30 143   -0,75   -0,53%
  • IDXQ30 162   -1,10   -0,67%

Data PMI Eropa Masih Berada Di Jalur Kontraksi


Kamis, 24 Oktober 2024 / 18:30 WIB
Data PMI Eropa Masih Berada Di Jalur Kontraksi
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Finished cars are stored at the SEAT factory in Martorell, near Barcelona, Spain March 24, 2017. REUTERS/Albert Gea/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 3 JULY FOR ALL IMAGES


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - LONDON. Aktivitas bisnis zona Euro kembali terhenti pada bulan ini. Aktivitas bisnis Eropa berada dalam wilayah kontraksi karena permintaan dari dalam dan luar negeri yang stagnan. Survei Indeks Manajer Pembelian gabungan awal HCOB zona euro, yang disusun oleh S&P Global memaparkan jika perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan hampir tidak menaikkan harga.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) gabungan awal HCOB zona euro naik menjadi 49,7 pada bulan Oktober dari 49,6 pada bulan September namun tetap di bawah angka 50 menunjukkan terjadinya kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut. Angka PMI Eropa juga berada di bawah jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan lebih besar menjadi 49,8.

"Survei ini sejalan dengan kondisi ekonomi yang lemah dengan melambatnya inflasi berkat melemahnya permintaan," kata Bert Colijn dari ING dikutip Reuters. PMI sedikit naik berkat berkurangnya kontraksi di sektor manufaktur, bukan sesuatu yang menggembirakan karena sektor manufaktur telah mengalami kontraksi sejak akhir tahun 2022.

Baca Juga: Negara-Negara Besar Dorong Gencatan Senjata dan Bantuan untuk Lebanon

Bahkan sektor jasa yang lebih tangguh pun mengalami melemahnya pesanan baru. Indeks gabungan bisnis baru hampir tidak meningkat dari level terendah delapan bulan di bulan September sebesar 47,7, yaitu 47,8. Data bisnis ekspor baru yang mencakup perdagangan antar anggota zona euro juga berada di bawah 50.

Aktivitas bisnis di Jerman, negara dengan perekonomian terbesar di Eropa pada bulan Oktober menyusut namun tidak setajam bulan September, menurut PMI Jerman.

Sektor jasa di Perancis, negara dengan perekonomian terbesar kedua di Uni Eropa mengalami kontraksi ke tingkat paling tajam dalam tujuh bulan, terseret oleh lesunya pesanan baru.

PMI Inggris, di luar Uni Eropa juga menunjukkan bahwa dunia usaha tumbuh paling lambat dalam 11 bulan, sementara perekrutan tenaga kerja menyusut untuk pertama kalinya tahun ini. Ini karena ketidakpastian menjelang anggaran pertama pemerintah Partai Buruh mengurangi kepercayaan.

Pemangkasan suku bunga ECB 

Survei PMI pada Kamis merupakan gambaran besar mengenai aktivitas ekonomi sejak Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga pekan lalu untuk ketiga kalinya pada tahun ini.

Bank sentral telah menyadari memburuknya prospek ekonomi dan beberapa pembuat kebijakan telah berbicara tentang risiko tidak mencapai target inflasi 2%  sebuah perubahan yang luar biasa setelah kampanye dua tahun untuk mengendalikan harga.

“Kami percaya bahwa laporan hari ini memperkuat alasan bagi ECB untuk melanjutkan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Desember,” kata Paolo Grignani, Oxford Economics. Saat ini, menurut dia besarnya penurunan suku bunga masih belum pasti, karena masih berada di awal kuartal dan ada sejumlah besar data yang harus dirilis.

Pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada bulan Desember, sejalan dengan jajak pendapat para ekonom Reuters.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah zona Euro turun tipis menjelang angka tersebut dan bertahan karena investor menerima konfirmasi atas lesunya pertumbuhan di kawasan tersebut.

Pertumbuhan industri jasa yang dominan di blok tersebut kembali merosot dan PMI-nya turun menjadi 51,2 dari 51,4, sehingga mengacaukan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan menjadi 51,5.

Baca Juga: Dollar Stands Tall on Bets for Slower Fed Cuts, Potential Trump Win

Hal ini terjadi meskipun perusahaan hanya sedikit menaikkan tarifnya. Indeks harga output jasa berada tepat di atas level terendah dalam 41 bulan pada bulan September di 52,6.

Penurunan aktivitas manufaktur selama lebih dari dua tahun di blok tersebut terus berlanjut meskipun tidak sedalam yang terjadi pada bulan September. PMI pabrik naik menjadi 45,9 dari 45,0, melebihi ekspektasi jajak pendapat yang memperkirakan kenaikan lebih kecil menjadi 45,3.

Indeks yang mengukur output melambung ke 45,5 dari 44,9. Namun, optimisme mengenai tahun depan berkurang. Indeks output masa depan turun ke level terendah dalam 12 bulan di 52,3 dari 53,6

Selanjutnya: Begini Kata Kementerian ATR/BPN Soal Legalisasi Lahan Buat Transmigran

Menarik Dibaca: Tanpa Hujan Turun, Berikut Ramalan Cuaca Besok (25/10) di Yogyakarta




TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

[X]
×