Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Eksekutif Bank Dunia secara resmi menetapkan David Malpass sebagai Presiden Bank Dunia (World Bank) yang baru, Jumat (5/4) waktu setempat.
Mengutip Bloomberg, Minggu (7/4), Malpass akan mengisi jabatan tersebut mulai 9 April, untuk periode lima tahun ke depan.
Malpass merupakan kandidat presiden Bank Dunia yang diusung Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Februari lalu.
Malpass dikenal sebagai salah satu loyalis Trump yang vokal dalam mengkritik China dan turut menyerukan perombakan tatanan ekonomi global.
Sebelum dinominasikan sebagai kandidat, Malpass menggambarkan Bank Dunia sebagai institusi yang terlalu besar, tidak efisien, dan terlalu banyak memberikan pendanaan kepada negara berkembang yang kemudian tumbuh menjadi negara emerging markets.
Malpass mendorong Bank Dunia untuk memberi lebih sedikit pinjaman ke China, dengan alasan ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah memiliki sumber daya keuangan untuk mendukung dirinya sendiri.
Namun, sejak menjadi kandidat presiden Bank Dunia, Malpass bersikap lebih lunak. Ia mengklaim dirinya sebagai negosiator ulung yang akan mereformasi dan meningkatkan modal bank tersebut hingga US$ 13 miliar.
Bersamaan dengan itu, Malpass juga menyatakan akan lebih fokus memberi pinjaman kepada negara-negara berpenghasilan rendah.
Pria berusia 63 tahun itu sebelumnya menjabat wakil menteri keuangan untuk urusan internasional di bawah pemerintahan Trump.
Ia pernah mewakili AS pada pertemuan ekonomi internasional, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan pertemuan IMF dan Bank Dunia.
Malpass juga pernah mengemban jabatan senior di departemen keuangan negara di bawah pemerintahan Presiden Ronald Reagan dan George H. W. Bush.
Ia juga merupakan mantan kepala ekonom di Bear Stearns, sebuah bank investasi di AS yang runtuh pada masa krisis keuangan global.
Malpass akan menggantikan posisi Jim Yong Kim, yang telah hengkang dari posisi presiden Bank Dunia sejak 1 Februari lalu. Selama ini, CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva, mengisi posisi sebagai presiden interim.
Asal tahu saja, posisi presiden Bank Dunia secara historis selalu diisi oleh orang Amerika. Sementara, organisasi serupa yaitu International Monetary Fund (IMF) selalu dipimpin oleh orang Eropa.
Beberapa pengamat telah menyerukan agar Bank Dunia mengubah tradisi tersebut dan menunjuk orang non-Amerika.
Hal ini penting sebagai pengakuan atas pengaruh pasar negara lain dan negara berkembang seperti China dan India terhadap perekonomian dunia, serta agar bank tetap fokus memberi pinjaman untuk pembangunan.