Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BUCHAREST. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Kelompok 20 (G20) akan bertemu di Washington pada 11-12 April, membahas tantangan utama ekonomi dunia. Dalam pertemuan tersebut, Uni Eropa akan mengajak para para pemimpin keuangan negara anggota G20 bahwa mereka semua harus mengatasi akar penyebab dari ketegangan perdagangan global karena pertumbuhan ekonomi global dalam risiko.
"Ketegangan perdagangan saat ini membuat ekspansi yang sedang berlangsung dalam risiko dan karenanya menjadi sumber kekhawatiran," demikian sebuah dokumen Uni yang disetujui para menteri keuangan Uni Eropa yang dikutip Reuters, Sabtu (6/4).
Amerika Serikat (AS) dan China terlibat dalam negosiasi yang intens untuk mengakhiri perang dagang yang selama berbulan-bulan telah mengguncang pasar global. Harapan resolusi meningkat setelah kedua belah pihak menyatakan optimisme menyusul pembicaraan di Beijing pada pekan lalu.
Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan dalam Outlook Ekonomi Dunia, eskalasi perang perdagangan AS-Tiongkok dapat mengurangi pertumbuhan AS hingga 0,6% dan Cina hingga 1,5%.
"Komunitas internasional harus mengatasi akar penyebab dari ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan memastikan tingkat persaingan yang adil untuk perdagangan barang dan jasa yang terbuka dan bebas, investasi dan hak kekayaan intelektual," tulis pernyataan bersama para menteri keuangan Uni Eropa.
AS juga dalam pembicaraan dengan Uni Eropa mengenai kesepakatan perdagangan setelah memberlakukan tarif impor pada produk baja dan aluminium dari Eropa di tahun lalu dan mengancam akan mengenakan tarif impor pada mobil-mobil Eropa.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk menjaga ekonomi global tetap terbuka serta berbasis peraturan, untuk mendukung sistem perdagangan multilateral inklusif dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di pusatnya dan untuk menjaga kerja sama ekonomi internasional di jalurnya," demikian pernyataan Uni Eropa.
AS sendiri memiliki keraguan tentang WTO yang diyakini tidak dapat mengatasi tantangan perdagangan modern dan masalah-masalah seperti pencurian kekayaan intelektual.