kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Data non-farm payroll AS membaik, kekhawatiran resesi ekonomi AS mereda


Sabtu, 06 April 2019 / 07:34 WIB
Data non-farm payroll AS membaik, kekhawatiran resesi ekonomi AS mereda


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Data lapangan kerja Amerika Serikat (AS) membaik pada bulan Maret 2019 dan meredakan kekhawatiran soal ancaman resesi ekonomi. Penambahan lapangan kerja di sektor non-pertanian melebihi perkiraan di bulan tersebut. 

Alhasil, membaiknya data tenaga kerja AS itu meredakan kekhawatiran pelambatan mendadak dalam kegiatan ekonomi. Namun, kenaikan upah yang masih moderat mendukung keputusan The Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut di tahun ini.

Seperti dikutip Reuters, data terbaru Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan non-farm payroll atau pekerjaan di sektor nonpertanian AS bertambah 196.000 pekerjaan pada bulan Maret 2019, melampaui perkiraan sebanyak 180.000 pekerjaan dari para ekonom yang disurvei Reuters

Sementara data non-farm payroll untuk Februari 2019 direvisi naik menjadi sebanyak 33.000 pekerjaan, bukan 20.000 pekerejaan yang dilaporkan sebelumnya.

Cuaca yang lebih bersahabat mendorong perekrutan di sektor-sektor seperti konstruksi. "Rebound dalam pertumbuhan pekerjaan akan menenangkan kekhawatiran akan terjadinya resesi, dan pertumbuhan upah yang cukup solid tanpa memicu kekhawatiran inflasi," kata Curt Long, Kepala Ekonom National Association of Federal-Insured Credit Unions seperti dilansir Reuters, Sabtu (6/4). 

Menurut Long, tThe Fed akan senang dengan data terbaru ini karena mendukung sikap dovish The Fred saat ini. Bank Sentral AS pada bulan lalu menghentikan kampanye tiga tahun untuk mengetatkan kebijakan moneter. The Fed menurunkan proyeksi untuk kenaikan suku bunga tahun ini setelah menaikkan sebanyak empat kali pada 2018. 

Ekonomi AS melambat setelah efek stimulus paket pemotongan pajak senilai US$ 1,5 triliun memudar. Perang dagang antara AS dan China, dan melambatnya pertumbuhan global juga berdampak pada ekonomi AS.

Pertumbuhan ekonomi AS yang lamban, jika terus berlanjut, dapat menimbulkan tantangan bagi harapan terpilihnya kembali Donald Trump pada pemeilihan presiden tahun depan.

Trump, yang menyalahkan kebijakan moneter The Fed yang relatif lebih ketat atas perlambatan aktivitas ekonomi, pada Jumat (5/4), mendesak The untuk memangkas suku bunga. "Saya pikir mereka harus menurunkan suku bunga. Aku pikir mereka benar-benar memperlambat kita," kata Trump.

Upah naik moderat

Sementara upah pekerja AS naik moderat di bulan Maret 2019. Penghasilan per jam rata-rata meningkat sebesar 0,1% di bulan Maret 2019 setelah naik 0,4% di bulan Februari 2019. Secara tahunan, kenaikan upah menjadi 3,2%, atau turun dari sebesar 3,4% pada Februari 2019 yang merupakan kenaikan terbesar sejak April 2009.

"Kuartal pertama telah menantang, tetapi ekonomi memiliki momentum lebih baik memasuki kuartal kedua," kata Roiana Reid, ekonom Berenberg Capital Markets di New York yang dikutip Reuters.

Tingkat pengangguran AS tidak berubah yang tetap sebesar 3,8% di bulan Maret 2019, mendekati proyeksi The Fed di akhir tahun ini yakni 3,7%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×