Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sinopec Shanghai Petrochemical Co mencatat kerugian bersih pada paruh pertama tahun 2025. Permintaan yang melemah berdampak pada penjualan produk penyulingan dan kimia.
Selama paruh pertama di tahun ini, Sinopec dikutip Reuters melaporkan kerugian bersih sebesar 462,1 juta yuan setara dengan Rp 1,03 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan ini mencatat laba bersih sebesar 27,9 juta yuan.
Penjualan bersih tercatat sebesar 33,498 miliar yuan, turun 10,66% secara tahunan dengan penjualan produk penyulingan dan kimia masing-masing turun 16,14% dan 3,21%.
Baca Juga: Dorong Ketahanan Energi Nasional, PHE - Sinopec Jalin Kerja Sama Studi CEOR
Sinopec menyebut pasar tetap menantang, dengan pasokan yang melimpah namun permintaan yang lemah. Penetrasi kendaraan energi baru yang semakin meningkat juga menekan permintaan bahan bakar, sementara sektor kimia masih berada pada titik terendah dalam siklus industrinya.
Permintaan pasar yang lemah menyebabkan volume penjualan produk penyulingan turun 6,72%. Dengan harga minyak mentah yang menurun, harga jual rata-rata tertimbang di seluruh segmen juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Volume pengolahan kilang tercatat sebesar 6,33 juta ton metrik dalam enam bulan pertama, turun 4,93% dibandingkan tahun sebelumnya.
Produksi diesel turun 13,56%, bahan bakar aviasi (jet fuel) turun 8,62%, sementara produksi bensin naik tipis sebesar 0,14% secara tahunan.
Produksi etilena, salah satu bahan dasar utama dalam industri petrokimia, meningkat 24,34% menjadi 273.300 ton pada paruh pertama tahun ini.
Belanja modal (capital expenditure) mencapai 408 juta yuan pada paruh pertama 2025, yang sebagian besar dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi dalam proyek peningkatan efisiensi bersih unit kogenerasi Shanghai Petrochemical.