kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.504   -6,00   -0,04%
  • IDX 7.712   83,24   1,09%
  • KOMPAS100 1.078   12,06   1,13%
  • LQ45 781   10,78   1,40%
  • ISSI 266   1,69   0,64%
  • IDX30 406   5,39   1,35%
  • IDXHIDIV20 472   4,77   1,02%
  • IDX80 119   1,31   1,12%
  • IDXV30 130   -0,36   -0,28%
  • IDXQ30 131   1,57   1,21%

Permintaan Minyak Melemah, Sinopec Catat Kerugian Rp 1,03 Triliun di Semester I


Rabu, 20 Agustus 2025 / 20:26 WIB
Permintaan Minyak Melemah, Sinopec Catat Kerugian Rp 1,03 Triliun di Semester I
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Workers inspect a natural gas facility by Sinopec at its Dongsheng gas field in Erdos, Inner Mongolia Autonomous Region, China October 15, 2018. REUTERS/Stringer/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sinopec Shanghai Petrochemical Co mencatat kerugian bersih pada paruh pertama tahun 2025. Permintaan yang melemah berdampak pada penjualan produk penyulingan dan kimia.

Selama paruh pertama di tahun ini, Sinopec dikutip Reuters melaporkan kerugian bersih sebesar 462,1 juta yuan setara dengan Rp 1,03 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan ini mencatat laba bersih sebesar 27,9 juta yuan.

Penjualan bersih tercatat sebesar 33,498 miliar yuan, turun 10,66% secara tahunan dengan penjualan produk penyulingan dan kimia masing-masing turun 16,14% dan 3,21%.

Baca Juga: Dorong Ketahanan Energi Nasional, PHE - Sinopec Jalin Kerja Sama Studi CEOR

Sinopec menyebut pasar tetap menantang, dengan pasokan yang melimpah namun permintaan yang lemah. Penetrasi kendaraan energi baru yang semakin meningkat juga menekan permintaan bahan bakar, sementara sektor kimia masih berada pada titik terendah dalam siklus industrinya.

Permintaan pasar yang lemah menyebabkan volume penjualan produk penyulingan turun 6,72%. Dengan harga minyak mentah yang menurun, harga jual rata-rata tertimbang di seluruh segmen juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Volume pengolahan kilang tercatat sebesar 6,33 juta ton metrik dalam enam bulan pertama, turun 4,93% dibandingkan tahun sebelumnya.

Produksi diesel turun 13,56%, bahan bakar aviasi (jet fuel) turun 8,62%, sementara produksi bensin naik tipis sebesar 0,14% secara tahunan.

Produksi etilena, salah satu bahan dasar utama dalam industri petrokimia, meningkat 24,34% menjadi 273.300 ton pada paruh pertama tahun ini.

Belanja modal (capital expenditure) mencapai 408 juta yuan pada paruh pertama 2025, yang sebagian besar dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi dalam proyek peningkatan efisiensi bersih unit kogenerasi Shanghai Petrochemical.

Selanjutnya: Transfer Bitcoin Senilai US$548 Juta oleh BlackRock Memicu Kekhawatiran

Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 4,9 di Bekasi




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×