kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   15,00   0,10%
  • IDX 7.739   90,23   1,18%
  • KOMPAS100 1.203   12,50   1,05%
  • LQ45 960   11,08   1,17%
  • ISSI 233   1,68   0,72%
  • IDX30 493   6,70   1,38%
  • IDXHIDIV20 592   8,67   1,49%
  • IDX80 137   1,48   1,09%
  • IDXV30 143   0,69   0,49%
  • IDXQ30 164   2,23   1,38%

Demonstrasi Anti Monarki Menyambut Kunjungan Raja Charles di Australia


Kamis, 17 Oktober 2024 / 13:10 WIB
Demonstrasi Anti Monarki Menyambut Kunjungan Raja Charles di Australia
ILUSTRASI. Kunjungan Raja Charles III dan Ratu Camilla ke Australia selama lima hari menjadi perjalanan luar negeri jarak jauh. REUTERS/Lisi Niesner 


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan Raja Charles III dan Ratu Camilla ke Australia selama lima hari dimulai pada hari Jumat mendatang, menjadi perjalanan luar negeri jarak jauh pertama Raja sejak diagnosis kanker yang diterimanya.

Kunjungan ini tidak hanya diwarnai oleh sambutan hangat, tetapi juga diwarnai oleh protes yang dipimpin oleh organisasi Republik di Inggris.

Protes Terhadap Monarki

Selama kunjungan ini, Graham Smith, kepala eksekutif organisasi Inggris Republic, akan memimpin serangkaian demonstrasi simbolis di ibu kota Canberra dan Sydney. Demonstrasi ini bertujuan untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap keberadaan monarki di Inggris dan mendorong dialog tentang kemungkinan Australia menjadi sebuah republik.

“Saya di Australia untuk membahas mengapa Inggris harus meninggalkan monarki dan menantang mesin PR kerajaan. Saya tidak di sini untuk memberi tahu Australia agar menjadi sebuah republik, tetapi untuk berbicara dengan warga Australia dan pers Inggris mengenai gerakan republik yang semakin berkembang di Inggris dan kegagalan besar dari monarki Inggris," ujar Smith.

Baca Juga: Raja Charles Tak Menghalangi Jika Australia Ingin Menjadi Negara Republik

Agenda Kunjungan Raja dan Ratu

Selama kunjungan, Raja Charles akan bertemu dengan Profesor Georgina Long dan Profesor Richard Scolyer, yang dinyatakan sebagai Orang Australia Terbaik 2024, sebagai pengakuan atas kontribusi mereka dalam penelitian melanoma, salah satu kanker paling umum di Australia.

Kunjungan ini juga akan mencakup pertemuan dengan tokoh-tokoh terkemuka di Canberra dan penghormatan kepada mereka yang telah gugur dalam pelayanan negara. Di Sydney, pasangan kerajaan akan menghadiri barbekyu komunitas, yang merupakan bagian penting dari budaya Australia.

Rencana Lanjutan

Setelah Australia, Raja dan Ratu akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Samoa selama empat hari dan bergabung dengan para pemimpin dunia dalam Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (CHOGM) yang akan dibuka oleh Raja.

Raja Charles, sebagai kepala Persemakmuran, telah mengadakan panggilan pra-CHOGM dengan beberapa pemimpin asing, termasuk Raja Malaysia, Julius Maada Bio, Presiden Sierra Leone, Gaston Browne, Perdana Menteri Antigua dan Barbuda, serta Presiden Zambia, Hakainde Hichilema.

Biaya Monarki dan Implikasi untuk Negara Persemakmuran

Organisasi Republik juga mengajukan permohonan agar negara-negara Persemakmuran berkontribusi terhadap "biaya sejati" dari monarki, yang menurut mereka mencapai £500 juta per tahun untuk pembayar pajak.

Baca Juga: Jamuan Kenegaraan Mewah untuk Raja Charles Membuat Keuangan Prancis Jebol

Pada tahun anggaran 2023-2024, jumlah yang dibiayai oleh pembayar pajak melalui Sovereign Grant, yang mendukung tugas resmi keluarga kerajaan, adalah £86,3 juta.

“Berdasarkan prinsip ‘pengguna membayar’, seharusnya setiap negara membayar untuk kepala negara mereka sendiri. Kita mungkin bisa mengecualikan negara-negara kecil, tetapi tidak ada alasan Australia, Selandia Baru, dan Kanada tidak bisa berkontribusi,” tambah Smith.

Tanggapan Terhadap Kesehatan Raja

Kunjungan luar negeri ini telah dibatasi atas saran dokter setelah diagnosis kanker Raja, dengan kunjungan ke Selandia Baru dihapus dari jadwal dan beberapa perubahan dilakukan pada programnya. Selama 11 hari ia berada di luar Inggris, Raja juga akan menghentikan perawatan kanker yang dijalaninya.

Dr. George Gross, sejarawan kerajaan dan peneliti di King's College London, menyoroti pentingnya diplomasi lunak yang diterapkan oleh keluarga kerajaan.

“Fakta bahwa tur ini tetap dilaksanakan meskipun ada diagnosis dan perawatan kanker Raja menunjukkan betapa pentingnya untuk lebih mengukuhkan hubungan bilateral Australia dan Samoa dengan Inggris, terutama mengingat signifikansi geopolitik kawasan Indo-Pasifik,” katanya.

Selanjutnya: BEI dan Waskita Beton (WSBP) Kompak Ajukan Banding Terkait Sengketa dengan Bank DKI

Menarik Dibaca: Hati-Hati, Inilah Ciri-Ciri Krim yang Mengandung Merkuri Berbahaya




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×