Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Hendra Gunawan
SAO PAULO. Pelancong asal Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang datang ke Brasil saat perhelatan Piala Dunia 2014, bisa dibilang merupakan wisatawan yang paling royal. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Visa Inc., selama periode awal Piala Dunia yakni 12 Juni–15 Juni 2014, wisatawan Arab dan UEA menyumbang 70% dari total transaksi di Brasil dengan kartu Visa.
Seperti diberitakan dalam situs www.saudigazette.com beberapa waktu lalu, selama periode 12 Juni–15 Juni 2014, seorang pelancong minimal bisa menghabiskan dana sebanyak US$ 500.000 hanya dari kartu Visa saja. Data ini merupakan analisa yang dibuat oleh pihak Visa, dengan tajuk 'The Visa Everywhere Travel Report for the 2014 FIFA World Cup Brasil'. Pendataan ini meliputi seluruh transaksi baik itu dari debit, kartu kredit dan kartu prabayar.
Pengunjung menghabiskan sebagian besar dananya untuk penginapan, akomodasi, dan restoran. Bila dibandingkan dengan perolehan tahun 2013, maka transaksi selama empat hari pertama Piala Dunia 2014 naik hingga lima kali lipat. Angka itu naik 47% pada saat digelar Piala Konfederasi.
Tumbuhnya kepercayaan pembayaran dengan menggunakan alat elektronik, menjadikan Piala Dunia 2014 Brasil kian semarak. Dalam kurun waktu empat hari sejak pembukaan, Visa mencatat sudah terdapat transaksi sebesar US$ 27 juta. Dari jumlah ini, sebanyak US$ 5 juta bersumber dari bisnis penginapan dan akomodasi.
Sementara US$ 2,5 juta berasal dari belanja makanan. "Ini membuktikan betapa besar dampak dari perhelatan program olahraga besar, sekelas piala dunia mampu meningkatkan perdagangan regional," terang Ihab Ayoub, General Manager Visa untuk wilayah Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Tren positif ini, lanjut Ayoub, sesuai dengan harapan Pemerintah Brasil yang memprediksi sekitar 600.000 wisatawan dunia akan datang khusus untuk Piala Dunia.
"Sebagai mitra pariwisata, Visa membuat lebih banyak orang lebih mudah ikut menjadi bagian dari piala dunia 2014," imbuh Ayoub. Visa merasa bangga bisa menyediakan infrastruktur pembayaran yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan.