kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di tengah pandemi, penjualan Unilever tumbuh 3,5% pada kuartal IV 2020


Kamis, 04 Februari 2021 / 14:42 WIB
Di tengah pandemi, penjualan Unilever tumbuh 3,5% pada kuartal IV 2020
ILUSTRASI. Perusahaan raksasa konsumer global, Unilever catatkan pertumbuhan penjualan 3,5% pada kuartal IV 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan raksasa barang-barang konsumen global, Unilever,  melaporkan pertumbuhan penjualan pada kuartal IV 2020. Kenaikan  penjualan ini sejalan dengan perkiraan dan didukung menguatnya permintaan pasar di negara berkembang pada akhir tahun lalu.

Penjualan underlying Unilever naik 3,5% untuk produk sabun Dove Anglo-Belanda, mayones Hellmann, dan sampo Tresemme, sejalan dengan perkiraan rata-rata analis, berdasarkan konsensus yang dipasok oleh perusahaan.

Mengutip Reuters, Kamis (4/2), Chief Executive Unilever, Alan Jope mengatakan, pada tahun yang bergejolak di 2020 dan tidak dapat diprediksi, pihaknya telah menunjukkan ketahanan dan ketangkasan Unilever melalui pandemi Covid-19.

Jope mengatakan, perusahaan memenangkan pangsa pasar di lebih dari 60% bisnisnya pada kuartal terakhir, berdasarkan pasar yang terukur.

Baca Juga: Dua direktur mengundurkan diri, Unilever Indonesia (UNVR) angkat direksi baru

Menetapkan target jangka panjangnya, Unilever mengatakan akan bertujuan untuk mendasari pertumbuhan penjualan di depan pasarnya, memberikan pertumbuhan dalam kisaran 3% hingga 5%, serta pertumbuhan laba menjelang pertumbuhan penjualan.

Pandemi virus korona telah meningkatkan penjualan perusahaan makanan kemasan seperti Unilever, Nestle, dan Kraft Heinz, meskipun Unilever terus dirugikan oleh penurunan tajam dalam makanan yang disajikan di tempat umum seperti di pantai dan di restoran.

Pada bulan November, perusahaan tersebut meninggalkan struktur berkepala dua Anglo-Belanda demi satu entitas korporat yang berbasis di London.

Selanjutnya: Unilever Indonesia perkirakan bisnis FMCG pulih di semester II-2021



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×