kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di Tengah Perang Ukraina, Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran dengan China


Selasa, 30 Agustus 2022 / 23:00 WIB
Di Tengah Perang Ukraina, Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran dengan China


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Rusia bakal menggelar latihan militer bersama dengan China untuk memamerkan hubungan pertahanan yang semakin erat antara Moskow dan Beijing di tengah perang di Ukraina.

Latihan bertajuk Vostok 2022 (Timur 2022) akan berlangsung 1-7 September di berbagai lokasi di Timur Jauh Rusia dan Laut Jepang, serta melibatkan lebih dari 50.000 tentara dan 5.000 unit senjata, termasuk 140 pesawat tempur dan 60 kapal perang, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

Al Jazeera melaporkan, Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis video pasukan China yang tiba di Rusia dalam persiapan untuk latihan militer besar-besaran tersebut.

Latihan akan bergulir di tujuh lapangan tembak di Timur Jauh Rusia dan akan melibatkan pasukan dari beberapa negara bekas Uni Soviet, China, India, Laos, Mongolia, Nikaragua, dan Suriah.

Baca Juga: China Kirim Pasukan ke Rusia untuk Ikut Latihan Vostok, Apa Itu?

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, unit pasukan udara, pembom jarak jauh, dan pesawat kargo militer Rusia akan mengambil bagian dalam latihan bersama dengan pasukan negara lain.

Saat pertama kali mengumumkan latihan militer tersebut bulan lalu, militer Rusia menekankan, itu adalah bagian dari pelatihan tempur yang direncanakan dan terus berlanjut meskipun ada perang di Ukraina. 

Kementerian Pertahanan Rusia mencatat, sebagai bagian dari manuver, Angkatan Laut Rusia dan China di Laut Jepang akan "mempraktikkan tindakan bersama untuk melindungi komunikasi laut, bidang kegiatan ekonomi laut, dan dukungan untuk pasukan darat di daerah pesisir".

"Latihan tidak ditujukan terhadap negara atau aliansi militer tertentu dan murni defensif," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Fomin dalam pertemuan dengan atase militer asing, seperti dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Ukraina Gempur Kherson, Zelenskyy: Saatnya bagi Militer Rusia Menyelamatkan Diri

Dia memerinci, latihan angkatan laut akan berlangsung di bagian utara dan tengah Laut Jepang.

Latihan tersebut mencerminkan peningkatan hubungan pertahanan antara Moskow dan Beijing, yang telah tumbuh lebih kuat sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari lalu. 

China dengan tegas menolak untuk mengkritik tindakan Rusia, dengan mengatakan, Amerika Serikat adalah "penghasut utama" perang dengan mendukung Ekspansi NATO dan menjatuhkan sanksi atas Moskow.

Sebagai imbalannya, Rusia sangat mendukung China di tengah ketegangan dengan AS setelah kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi baru-baru ini ke Taiwan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×