Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Dua jet tempur Taiwan jatuh pada Senin (22/3) dalam insiden ketiga dalam setengah tahun terakhir, di tengah tekanan yang meningkat untuk mencegat pesawat militer China hampir setiap hari.
Pusat Komando Penyelamatan Nasional Taiwan mengatakan, dua jet tempur F-5E Angkatan Udara, masing-masing dengan satu pilot di dalamnya, jatuh ke laut di lepas pantai Tenggara pulau itu, setelah tampaknya bertabrakan di udara selama misi pelatihan.
Helikopter Angkatan Udara dan Penjaga Pantai Taiwan, serta kapal penyelamat lainnya telah dikerahkan untuk mencari kedua pilot jet tempur, menurut Pusat Komando Penyelamatan Nasional Taiwan, seperti dikutip Reuters.
Central News Agency melaporkan, Angkatan Udara Taiwan langsung melarang jet tempur F-5 mereka beroperasi dari Pangkalan Udara Chihhang, tempat basis pesawat itu.
Baca Juga: China semakin menekan, Taiwan bangun armada kapal selam serang dengan dukungan AS
Jet tempur F-5 buatan AS pertama kali bergabung dengan Angkatan Udara Taiwan pada akhir 1970-an. Sebagian besar telah pensiun dari aktivitas garis depan, meskipun beberapa masih digunakan untuk pelatihan dan sebagai cadangan untuk armada utama.
F-5 lainnya jatuh pada Oktober tahun lalu, menewaskan pilotnya. Bulan berikutnya, jet tempur F-16 yang jauh lebih modern jatuh di lepas pantai Timur Taiwan, pilotnya juga tewas.
Pada Januari tahun lalu, pejabat tinggi militer Taiwan termasuk di antara delapan orang yang tewas setelah sebuah helikopter yang membawa mereka untuk mengunjungi tentara jatuh di daerah pegunungan dekat ibu kota Taipei.
Insiden tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang pelatihan dan pemeliharaan, tetapi juga tekanan yang dialami Angkatan Udara Taiwan untuk menanggapi penerbangan militer China yang berulang di dekat pulau itu.
Kementerian Pertahanan Taiwan telah memperingatkan pesawat militer China, termasuk drone, terbang berulang kali di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, berusaha untuk melemahkan Angkatan Udara pulau itu.