Sumber: Forbes | Editor: Hendra Gunawan
BEIJING. Pebisnis aplikasi pemesanan jasa taksi terbesar di China, Didi Kuaidi, tengah berusaha meningkatkan pendanaan sebesar US$ 1,5 miliar. Langkah ini menyebabkan valuasi perusahaan itu meningkat dari sekitar US$ 12 miliar menjadi sekitar US$ 15 miliar.
Menurut Forbes, Senin (15/6), rencana tersebut bertujuan untuk mendukung penguasaan pangsa pasar aplikasi unik ini di China. Nilai pasar aplikasi ini mencapai sekitar US$ 1 triliun.
Meski menguasai sekitar 80% pangsa pasar di China, Didi Kuaidi saat ini dibayangi oleh pesaing terkuatnya, yakni Uber Technologies Inc. Uber bahkan telah menegaskan niatnya menggelontorkan dana US$ 1 miliar untuk berinvestasi di China.
Langkah ini diambil mengingat aplikasi asal Amerika Serikat (AS) itu sudah mendapatkan order sekitar 1 juta perjalanan saban hari. China pun kini menjadi pasar kedua terbesar Uber setalah AS.
Didi Kuaidi sendiri merupakan hasil merger antara Didi Cache dan Kuaidi Dache.