kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Diplomat Top: Rusia Harus Tingkatkan Persenjataan Rudal untuk Halangi Barat


Selasa, 07 Mei 2024 / 08:31 WIB
Diplomat Top: Rusia Harus Tingkatkan Persenjataan Rudal untuk Halangi Barat
ILUSTRASI. Rudal Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Senin (6/5/2024), seorang diplomat top Rusia mengatakan, negaranya harus meningkatkan seluruh persenjataan rudalnya untuk menghalangi Barat. Dia beralasan, Moskow kini berada dalam konfrontasi terbuka dengan Amerika Serikat dan sekutunya.

Melansir Reuters, invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina pada tahun 2022 memicu kerusakan terburuk dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962, menurut diplomat Rusia dan AS.

Rusia telah meningkatkan produksi senjata dan kini diperkirakan oleh Amerika Serikat akan memproduksi lebih banyak artileri tahun ini dibandingkan gabungan seluruh 32 anggota NATO.

“Kami sekarang berada pada tahap konfrontasi terbuka, yang saya harap tidak akan mengakibatkan konflik bersenjata langsung,” kata Duta Besar Besar Rusia Grigory Mashkov kepada kantor berita negara RIA.

Oleh karena itu, kata Mashkov, perlu dilakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara, termasuk membangun persenjataan rudal, untuk mencegah musuh potensial menguji kekuatan Rusia.

Baca Juga: AS dan Mayoritas Uni Eropa Boikot Pelantikan Putin, Mengapa?

Mashkov mengatakan Rusia telah melakukan banyak hal di bidang ini namun masih diperlukan upaya lebih lanjut mengingat meningkatnya ancaman dari Barat dan kemajuan teknologi di sebagian besar jenis rudal, mulai dari rudal taktis hingga rudal antarbenua.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Rusia akan menghabiskan 7,1% dari produk domestik bruto (PDB) untuk militer, atau lebih dari sepertiga total belanja pemerintah, pada tahun 2024.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×