kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.707   8,00   0,05%
  • IDX 8.699   41,79   0,48%
  • KOMPAS100 1.190   7,36   0,62%
  • LQ45 854   5,74   0,68%
  • ISSI 312   3,17   1,02%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 509   2,32   0,46%
  • IDX80 133   0,89   0,67%
  • IDXV30 140   0,55   0,39%
  • IDXQ30 140   0,68   0,49%

Diplomat Top: Rusia Harus Tingkatkan Persenjataan Rudal untuk Halangi Barat


Selasa, 07 Mei 2024 / 08:31 WIB
Diplomat Top: Rusia Harus Tingkatkan Persenjataan Rudal untuk Halangi Barat
ILUSTRASI. Rudal Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Senin (6/5/2024), seorang diplomat top Rusia mengatakan, negaranya harus meningkatkan seluruh persenjataan rudalnya untuk menghalangi Barat. Dia beralasan, Moskow kini berada dalam konfrontasi terbuka dengan Amerika Serikat dan sekutunya.

Melansir Reuters, invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina pada tahun 2022 memicu kerusakan terburuk dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962, menurut diplomat Rusia dan AS.

Rusia telah meningkatkan produksi senjata dan kini diperkirakan oleh Amerika Serikat akan memproduksi lebih banyak artileri tahun ini dibandingkan gabungan seluruh 32 anggota NATO.

“Kami sekarang berada pada tahap konfrontasi terbuka, yang saya harap tidak akan mengakibatkan konflik bersenjata langsung,” kata Duta Besar Besar Rusia Grigory Mashkov kepada kantor berita negara RIA.

Oleh karena itu, kata Mashkov, perlu dilakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara, termasuk membangun persenjataan rudal, untuk mencegah musuh potensial menguji kekuatan Rusia.

Baca Juga: AS dan Mayoritas Uni Eropa Boikot Pelantikan Putin, Mengapa?

Mashkov mengatakan Rusia telah melakukan banyak hal di bidang ini namun masih diperlukan upaya lebih lanjut mengingat meningkatnya ancaman dari Barat dan kemajuan teknologi di sebagian besar jenis rudal, mulai dari rudal taktis hingga rudal antarbenua.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Rusia akan menghabiskan 7,1% dari produk domestik bruto (PDB) untuk militer, atau lebih dari sepertiga total belanja pemerintah, pada tahun 2024.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×