kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Direksi Tesla Raup US$3 Miliar dari Saham, Jauh Lampaui Big Tech Lain


Senin, 15 Desember 2025 / 17:30 WIB
Direksi Tesla Raup US$3 Miliar dari Saham, Jauh Lampaui Big Tech Lain
ILUSTRASI. Dewan direksi Tesla Inc. dilaporkan telah memperoleh lebih dari US$3 miliar dari kompensasi berbasis saham, (CFOTO/Sipa USA via Reuters Conne/Costfoto)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan direksi Tesla Inc. dilaporkan telah memperoleh lebih dari US$3 miliar dari kompensasi berbasis saham, jauh melampaui nilai imbalan yang diterima para direktur di perusahaan teknologi besar Amerika Serikat lainnya pada periode yang sama.

Temuan ini berdasarkan analisis perusahaan konsultan kompensasi dan tata kelola Equilar, yang dilakukan untuk Reuters.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa Kimbal Musk, saudara CEO Tesla Elon Musk, telah mengantongi hampir US$1 miliar sejak 2004 dari apresiasi nilai opsi saham yang dimiliki atau telah dicairkan.

Ira Ehrenpreis, salah satu direktur Tesla, mengumpulkan sekitar US$869 juta sejak 2007, sementara Ketua Dewan Direksi Robyn Denholm meraih sekitar US$650 juta sejak 2014.

Menariknya, keuntungan besar ini diraih meskipun Tesla tidak lagi memberikan hibah saham baru kepada direksi sejak 2020.

Dewan direksi bahkan sepakat untuk menangguhkan kompensasi direktur mulai 2021 sebagai bagian dari penyelesaian gugatan pemegang saham yang menuding adanya bayaran berlebihan bagi anggota dewan.

Baca Juga: Tesla Merilis Mobil versi Harga Murah di Eropa, Segini Harganya

Namun, pada periode 2018–2020, rata-rata direktur Tesla tetap menerima sekitar US$12 juta dalam bentuk tunai dan saham.

Nilai ini sekitar delapan kali lipat dibandingkan rata-rata direktur Alphabet, yang merupakan perusahaan dengan bayaran tertinggi berikutnya di antara kelompok “Magnificent Seven” pada periode yang sama.

Dampak Lonjakan Saham Tesla

Nilai kompensasi tersebut melonjak drastis seiring meroketnya harga saham Tesla dalam beberapa tahun terakhir.

Fenomena serupa juga terjadi di perusahaan lain dalam kelompok Magnificent Seven, yakni Nvidia, Alphabet, Meta, Apple, Microsoft, dan Amazon, yang dikenal sebagai pendorong utama reli pasar saham jangka panjang di AS.

Namun, analisis Equilar menunjukkan bahwa Tesla merupakan satu-satunya perusahaan di kelompok tersebut di mana besarnya hibah saham awal memainkan peran yang sangat dominan dalam akumulasi kekayaan para direksinya dari jabatan paruh waktu tersebut.

Secara rata-rata, kompensasi direktur Tesla pada 2018–2024, termasuk empat tahun saat pembayaran ditangguhkan, masih mencapai dua setengah kali lipat dibandingkan direktur Meta, yang menempati posisi kedua tertinggi dalam periode tujuh tahun tersebut.

Pembelaan Tesla dan Kritik Tata Kelola

Dalam pernyataan resmi kepada Reuters, juru bicara Tesla menegaskan bahwa kompensasi direksi “tidak berlebihan dan secara langsung terkait dengan kinerja saham serta penciptaan nilai bagi pemegang saham.”

Tesla juga menyebut para anggota dewan memberikan kontribusi luar biasa dan mencurahkan waktu serta upaya yang signifikan, termasuk menghadiri 58 rapat dewan dan komite sepanjang 2024, jauh di atas standar industri.

Namun, Tesla juga menuai kritik karena membayar direksi dalam bentuk opsi saham, bukan saham langsung—praktik yang relatif jarang dan kerap dipersoalkan oleh pakar tata kelola perusahaan.

Baca Juga: Tesla Meluncurkan Varian Model 3 dengan Harga Lebih Murah di Eropa

Opsi saham dinilai memperbesar potensi keuntungan tanpa risiko kerugian, karena pemegang opsi tidak wajib membeli saham jika harganya turun.

Menurut para ahli tata kelola, pembayaran dalam bentuk saham terbatas (restricted stock) dinilai lebih selaras dengan kepentingan pemegang saham, karena nilai kepemilikan direksi akan ikut turun jika harga saham merosot.

Data National Association of Corporate Directors menunjukkan hanya sekitar 5% dari 200 perusahaan terbesar di indeks S&P 500 yang masih memberikan opsi saham kepada direksi.

Empat pakar tata kelola perusahaan yang meninjau analisis Equilar menyatakan bahwa kompensasi luar biasa dewan Tesla berpotensi melemahkan independensi direksi dalam mengawasi perusahaan dan CEO Elon Musk.

“Direksi Tesla dibayar sangat berlebihan,” ujar Douglas Chia, konsultan tata kelola independen dari Soundboard Governance LLC.

“Sulit mengatakan apakah bayaran sebesar ini benar-benar membuat mereka bekerja lebih baik.” tambahnya.

Bayang-bayang Gugatan dan Paket Gaji Elon Musk

Isu kompensasi dewan Tesla juga berkaitan dengan putusan pengadilan Delaware tahun lalu yang membatalkan paket gaji Elon Musk pada 2018, yang kini bernilai sekitar US$132 miliar berdasarkan harga saham Tesla saat ini.

Hakim menilai kompensasi berlebihan dan hubungan pribadi dewan dengan Musk telah mengganggu independensi dalam penetapan gaji CEO.

Tesla mengajukan banding atas putusan tersebut dan menjanjikan paket kompensasi pengganti senilai minimal US$42 miliar jika banding gagal.

Baca Juga: Tesla Produksi China Catat Kenaikan Penjualan 9,9% pada November 2025

Bahkan, pada September lalu, dewan Tesla mengusulkan paket baru yang berpotensi memberi Musk hingga US$1 triliun saham Tesla dalam satu dekade ke depan, menjadikannya CEO dengan bayaran tertinggi sepanjang sejarah.

Sorotan Publik terhadap Direksi Tesla

Analisis Equilar juga menunjukkan bahwa dari delapan direktur non-eksekutif Tesla saat ini, lima di antaranya menyumbang seluruh total kompensasi lebih dari US$3 miliar. Tiga direktur lainnya bergabung setelah kompensasi ditangguhkan.

Sebagian besar direksi Tesla telah mencairkan opsi saham dalam jumlah besar. Robyn Denholm, misalnya, telah mencairkan sekitar US$595 juta, atau sekitar 91% dari total kompensasinya.

Para pakar tata kelola menilai bahwa kompensasi yang jauh di atas standar industri dapat membuat direksi enggan bersikap kritis terhadap manajemen, demi mempertahankan posisi dan keuntungan finansial mereka.

“Ini pekerjaan yang sama seperti di perusahaan publik lain,” kata Douglas Chia.

“Pertanyaannya, apa yang membuat direksi Tesla begitu istimewa?” terangnya.

Selanjutnya: Prabowo Restui Lahan Konsesi Hutan Untuk Bangun Rumah Paska Bencana

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (16/12) Jabodetabek, Daerah Ini Hujan Sangat Lebat


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×