kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Dokter Peringatkan Kesalahan Tidur yang Sering Dilakukan Orang Selama Liburan


Minggu, 29 Desember 2024 / 11:30 WIB
Dokter Peringatkan Kesalahan Tidur yang Sering Dilakukan Orang Selama Liburan
ILUSTRASI. Saat liburan Natal dan Tahun Baru, seorang dokter ingatkan untuk tidak terjebak dalam kebiasaan berbaring terlalu lama


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat liburan Natal dan Tahun Baru, banyak orang menikmati kemewahan tidur panjang tanpa rasa bersalah.

Setelah sepanjang tahun bangun pagi dengan alarm yang menyentak, tidur sepuasnya di hari-hari libur memang terasa seperti hadiah besar.

Namun, seorang dokter mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam kebiasaan berbaring terlalu lama dan menjelaskan mengapa kebiasaan tersebut justru bisa merugikan kesehatan kita.

Baca Juga: Petugas Bagasi Peringatkan Penumpang yang Mengikatkan Pita pada Koper Mereka

Pentingnya Menjaga Jadwal Tidur Rutin Selama Liburan

Menurut Dr. Neil Stanley, penting bagi seseorang untuk tetap menjaga jadwal tidur yang konsisten, bahkan selama liburan. Ia memperingatkan bahwa meskipun tidur lama bisa terasa menggoda, terutama di masa liburan yang santai, kebiasaan tidur yang tidak teratur bisa memiliki dampak negatif pada ritme sirkadian kita.

Dikutip dari unilad, Dr. Stanley menjelaskan, "Studi menunjukkan bahwa kita mulai terbangun sekitar satu setengah jam sebelum benar-benar keluar dari tempat tidur. Jika tubuh dan otak kita tahu kapan kita akan bangun, mereka dapat mempersiapkan kita untuk bangun dan memulai hari dengan baik."

Menjaga waktu bangun yang konsisten akan membantu tubuh dan otak tetap teratur, menjaga energi tetap stabil, dan menghindari kebingungan biologis yang bisa muncul akibat pola tidur yang berubah-ubah selama liburan.

Risiko Gangguan Ritme Sirkadian

Ritme sirkadian kita, yang mengatur berbagai fungsi tubuh vital, termasuk suhu tubuh, metabolisme, pencernaan, dan rasa lapar, sangat bergantung pada pola tidur yang teratur.

Ketika ritme ini terganggu, kita berisiko mengalami masalah tidur dan berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan mood seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan bahkan gangguan afektif musiman (SAD).

Baca Juga: Banyak Orang Tercengang Setelah Mengetahui Arti Sebenarnya dari Huruf 'I' pada iPhone

Harvard Health juga mencatat bahwa ritme sirkadian yang tidak teratur bisa menyebabkan penurunan kemampuan tubuh dalam menangani stres dan masalah emosional, serta meningkatkan kemungkinan kita mengalami gangguan mental. Dalam jangka panjang, tidur yang tidak teratur dapat memperburuk masalah mental dan fisik yang sudah ada.

Manfaat Menjaga Rutinitas Bangun Pagi

Dr. Stanley juga menyarankan untuk menjaga waktu bangun yang sama setiap hari, bahkan selama liburan. Hal ini akan membantu tubuh beradaptasi dengan lebih baik dan menjaga energi tetap terjaga sepanjang hari.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya menghindari paparan cahaya terang dan layar elektronik setidaknya 60 hingga 90 menit sebelum tidur. Ini akan membantu otak kita mempersiapkan tidur yang lebih berkualitas dan menghindari gangguan dalam ritme sirkadian.

Menjaga konsistensi waktu tidur tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental kita. Tidur yang teratur dan berkualitas adalah kunci untuk menjaga keseimbangan emosi dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: Dokter Ungkap Tanda-tanda Kanker Mematikan Bisa Terlihat pada Bibir dan Kuku Anda

Mengapa Tidur Terlalu Lama Bisa Memperburuk Kebiasaan Tidur Anda

Tidur terlalu lama saat liburan mungkin terasa seperti cara terbaik untuk "menebus" waktu tidur yang hilang, tetapi kenyataannya, kebiasaan ini justru bisa membuat kita lebih lelah dan sulit kembali ke rutinitas setelah liburan berakhir.

Begitu Anda kembali ke jadwal kerja atau sekolah, tubuh Anda akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan waktu tidur, dan ini bisa mengganggu produktivitas dan kesejahteraan mental Anda.

Selanjutnya: Islam Menjadi Agama Terbesar Dunia pada 2050, Umat Muslim Capai 2 Miliar Jiwa

Menarik Dibaca: Kenali Ciri-ciri Demam Berdarah pada Anak dan Siklus Demam Berdarah



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×