CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Dua UMKM Bandung Mejeng di Melbourne, Curi Perhatian di GSE 2025


Jumat, 21 November 2025 / 20:13 WIB
Dua UMKM Bandung Mejeng di Melbourne, Curi Perhatian di GSE 2025
ILUSTRASI. Dua usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Bandung kembali mencuri perhatian di panggung internasional. Mycotech Lab (MYCL) dan Nicole’s Natural tampil menonjol di ajang Global Sourcing Expo (GSE) 2025 yang digelar pada 18–20 November 2025 di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC): Foto: Ist KJRI Melbourne


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE - Dua usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Bandung kembali mencuri perhatian di panggung internasional. Mycotech Lab (MYCL) dan Nicole’s Natural tampil menonjol di ajang Global Sourcing Expo (GSE) 2025 yang digelar pada 18–20 November 2025 di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC).

Kehadiran keduanya menjadi sorotan tersendiri di Paviliun Indonesia, yang tahun ini memecahkan rekor sebagai paviliun dengan jumlah peserta terbesar dalam satu dekade terakhir.

Vegan Leather dari Jamur dan Rumput Laut Bikin Penasaran Pembeli Internasional.

Tonton: 29 Pebisnis Raksasa Agribisnis Australia Datangi Jakarta, Ada Misi Apa?

MYCL tampil memikat dengan material kulit berbahan alternatif berbasis jamur dan rumput laut. Produk “vegan leather” ini bukan hanya unik, tetapi juga mulai dilirik industri mode global yang tengah mencari material ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selama tiga hari pameran, MYCL mencatat potensi transaksi senilai AUD 23.000 dari calon mitra asal Australia, India, dan Vietnam.

Pameran ini adalah kali kedua MYCL berpartisipasi pada GSE. Minat vegan leather masih tinggi di Australia. Lewat pameran ini MYCL ingin memperluas pasar dan mengedukasi mitra lokal mengenai nilai inovatif sekaligus keberlanjutan dari kulit alternatif ini.  

Produk Kayu Minimalis Nicole’s Natural Bawa Nuansa Bandung ke Ritel Australia.

Baca Juga: Inspiratif! Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Curi Perhatian, Catat 25 Juta Views

Nicole’s Natural tak kalah mencuri hati pengunjung GSE 2025. Brand kriya asal Bandung ini menampilkan berbagai produk homeware berbahan kayu alami — elegan, fungsional, dan tetap mengedepankan keberlanjutan.

Minat pembeli Melbourne dan Australia begitu kuat. Selama pameran, Nicole’s Natural berhasil mengumpulkan potensi transaksi hingga AUD 35.000.

“Produk kayu yang estetik, fungsional, dan ramah lingkungan punya tempat tersendiri di pasar Australia. Bahkan banyak yang langsung tertarik menjadikannya suvenir,” ujar Cathy Alexandra dari Nicole’s Natural.

Partisipasi Indonesia di GSE 2025 tahun ini terbilang mencolok. Mengusung 25 UMKM dari sektor fashion, alas kaki, garmen, kriya, dan homeware, Paviliun Indonesia berhasil merebut predikat Paviliun Terbaik GSE 2025.

Tonton: Indonesia-Australia Sepakati Perjanjian Kerjasama Pertahanan Baru, Berikut Detail Perjanjian

Para peserta berasal dari beragam lembaga pendukung, mulai dari KJRI Melbourne, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Bandung, PT Kereta Api Indonesia (KAI), hingga Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Eximbank).

Keikutsertaan ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional bersama Atase Perdagangan RI di Canberra, didukung penuh oleh KBRI Canberra serta KJRI Melbourne.

GSE: Pintu Masuk Produk Indonesia

Sebagai pameran business-to-business, GSE telah menjadi “one stop shop” bagi peritel, importir, dan desainer dari kawasan Indo-Pasifik. Tahun ini, lebih dari 900 peserta dari delapan negara turut serta, sementara lebih dari 5.000 pengunjung memadati area pameran setiap harinya.

Konsul Jenderal RI di Melbourne, Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo, menegaskan bahwa kehadiran pelaku UMKM di ajang ini sangat strategis.

Baca Juga: KAI Dorong Pemberdayaan UMKM

“Melalui pameran ini, KJRI Melbourne berharap semakin banyak peluang bagi UMKM Indonesia untuk berekspansi dan bermitra dengan pelaku pasar Australia, khususnya di Victoria,” ujarnya saat membuka Paviliun Indonesia.

Dua UMKM asal Bandung yang “mejeng” di Melbourne ini menunjukkan bahwa kreativitas lokal bisa bersaing di pasar global — bahkan di tengah ketatnya persaingan industri manufaktur dan desain.

Dengan dukungan konsisten dari pemerintah daerah dan perwakilan RI di Australia, peluang UMKM Indonesia untuk tembus pasar global semakin terbuka lebar.

Selanjutnya: Ekspor UMKM Indonesia ke Eropa Melesat 87%: Ini Kuncinya

Menarik Dibaca: Ekspor UMKM Indonesia ke Eropa Melesat 87%: Ini Kuncinya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×