Reporter: Dyah Megasari, Reuters |
NEW YORK. Lonjakan imbal hasil obligasi di sebagian negara Uni Eropa yang terkena krisis mengundang reaksi European Central Bank (ECB). Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, Kamis, berjanji akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk melindungi zona euro dari keruntuhan.
Mengatasnamakan ECB, ia berkomitmen memerangi melonjaknya yield obligasi yang saat ini dinilai sudah terlalu tinggi. Sejumlah biaya penerbitan surat utang di Uni Eropa menembus level 7% yang merupakan tertinggi dalam sejarah.
"Perhatian besar selama seminggu terakhir adalah perpecahan zona euro yang meleleh hingga Mediterania," ujar Art Hogan, managing director Lazard Capital Markets di New York.
Menurutnya, janji Draghi tersebut merupakan dukungan yang tak terhingga bagi pasar yang akhir-akhir ini suram. Sebelumnya, Citi Group merilis prediksi, kemungkinan Yunani keluar dari mata uang tunggal euro mencapai 90%.