Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
MANILA. Filipina masih menjadi sorotan mata dunia. Perhitungan kerugian akibat super topan Haiyan masih terus membengkak. Yang terbaru, konsultan bencana alam Kinetic Analysis Corp menghitung, kerugian badai Haiyan mencapai US$ 12 miliar - US$ 15 miliar. Angka ini setara dengan 5% dari total produk domestik bruto (PDB) Filipina.
Charles Watson, Direktur Kinetic Analysis Corp menilai, efek Haiyan terhadap perekonomian Filipina bakal lebih buruk ketimbang efek badai Sandy di Amerika Serikat (AS). Sebab, hanya sekitar 10%-15% dari total kerugian dari bencana tersebut yang ditanggung asuransi. "Badai Sandy yang menyebabkan kerugian US$ 50 miliar di AS lebih kecil dampaknya karena yang ditanggung asuransi mencapai 50%. Ini berpengaruh terhadap proses pemulihan pembangunan," ujar Watson, seperti dikutip Bloomberg.
Ekonomi Filipina memang kerap dibayang-bayangi bencana alam. Hitungan Bank Pembangunan Asia (ADB), setiap tahun Filipina menelan kerugian sebesar US$ 1,6 miliar saban tahun atau tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Kerugian ini disebabkan bencana dalam bentuk badai dan gempa bumi.